Mental toughness for employees: towards conceptual clarity and scale development

Abstract

PurposeTime and again, scholars have emphasized the vitality of mental toughness for success in performance-oriented contexts. Despite the awareness about the significance of mental toughness, there is ambiguity in the conceptual consensus of the factors that comprise of the construct in an organizational setup. Second, there is a dearth of a psychometrically sound measure that assesses mental toughness among employees.Design/methodology/approachThe study follows a multi-method approach to develop a mental toughness questionnaire. First, to arrive at a consensus of the factors that construe mental toughness, a meta-ethnography was done. Subsequently, a measure of mental toughness was developed and tested following scale development norms.FindingsDrawing from the results of qualitative inquiry, four factors of mental toughness were derived, namely, perseverance, control, challenge and commitment. Then, the scale development process was followed. Results of psychometric testing using three samples were above the acceptable range, justifying the use of developed scale for academic and professional purposes.Originality/valueThis study is a novel attempt in the literature to extract factors of mental toughness through meta-ethnography and consequently develop a scale.

Pengaruh Resilience, Confidence, Intrinsic Religiosity, Extrinsic Religiosity Terhadap Mental Toughness Pada Karyawan Hotel Di Jakarta

“…Menurut (Ruparel et al 2022) resilience dan mental toughness memiliki fungsi yang sama yaitu untuk bisa beradaptasi dan melakukan pekerjaan sesuai dengan tuntutan dari perusahaan. Perbedaan dari keduanya mental toughness merupakan komponen untuk individu yang diukur dan dilakukan pada tingkat individu sedangkan resilience bisa berlaku untuk individu, kelompok beserta organisasi dan sistem yang lain (Gucciardi 2017).…”

“…Menurut (Crane F Monique 2017) keberadaan mental toughness mampu meningkatkan kemampuan karyawan untuk bisa menghadapi kesulitan dari perspektif yang positif. Penelitian yang dilakukan oleh (Ruparel et al 2022) menetapkan mental toughness merupakan kombinasi dari beberapa komponen yaitu hardiness, resilience, dan grit sebagai dukungan bagi karyawan dalam menghadapi stres dan tantangan kerja. Sehingga diharapkan karyawan pada saat menemukan kesulitan dalam bekerja tidak mudah putus asa dan berani menghadapinya dan bisa dijadikan sebagai tantangan untuk bisa berkembang dan menambah wawasan.…”

“…Hal ini membuktikan bahwa karyawan hotel di jakarta memiliki resilience yang baik, sehingga karyawan memiliki mental toughness yang tinggi yang dimana dapat membantu karyawan dalam mengerjakan tugas dengan baik. Penelitian ini didukung oleh (Ruparel et al 2022) dalam penelitiannya disebutkan bahwa terdapat pengaruh positif antara resilience terhadap mental toughness, yang artinya semakin tinggi tingkat resilience maka dapat meningkatkan mental toughness. Sama hal nya penelitian (Liew et al 2019) dimana mental toughness sangat penting di dalam dunia olahraga dimana seorang atlet harus memiliki resilience untuk bisa bangkit kembali dari kemunduruan seperti kekalahan yang dialami oleh seorang atlet.…”

“…Hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel di Jakarta memiliki rasa confidence yang baik, sehingga karyawan memiliki mental toughness yang tinggi. Hasil penelitian ini didukung oleh (Ruparel et al 2022) dalam penelitiannya disebutkan bahwa terdapat pengaruh positif antara confidence terhadap mental toughness, yang artinya semakin tinggi tingkat confidence maka dapat meningkatkan mental toughness. Sama halnya penelitian yang dilakukan oleh (Zalewska et al 2018) memiliki rasa confidence pada diri sendiri atau kemampuan yang dimiliki oleh orang lain serta dapat membentuk hubungan interpersonal dengan memiliki sikap yang tegas dan tidak terintimidasi dalam kontek sosial adalah suatu bentuk ciri seseorang memiliki mental toughness yang tinggi.…”

“…Penelitian ini hanya dilakukan pada Industri perhotelan saja. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah variabel lainnya seperti perseverance (Ruparel et al 2022).…”