Menyemai Nasionalisme Dari Spirit Agama: Upaya Meredam Radikalisme Beragama

Abstract

Indonesia adalah negara yang paling majemuk. Harus diakui bahwa pengelolaan terhadapnya merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Apalagi meleburkan dalam sebuah pemahaman bahwa dalam kemajemukan tersebut ada kesatuan yang harus dipegang dan diperjuangkan bersama. Oleh kjarena itu, Sumpah Pemuda yang didengungkan pada 28 Oktober 1928 adalah prestasi luar biasa yang patut mendapatkan apresiasi. Demikian pula, kesanggupan para pendiri bangsa, terutama yang berbasis agama Islam, untuk dan demi nasionalisme kemudian mereka menundukkan egoisme karena adanya posisi mayoritasnya juga harus mendapatkan penghargaan. Hanya saja, belakangan ini, di beberapa kalangan semangat nasionalisme sedikit mulai melemah justru karena dipicu oleh semangat keagamaan. Mengingat kondisi demikian, maka perlu ditumbuhkan semangat nasionalisme berbasis spirit agama sehingga menjadi seorang pemeluk agama sejati adalah seorang nasionalis sejati

Religious Disorientation in the Digital Transformation: An Islamic Review

“…Meanwhile, religious understanding is neglected in the life of the nation and state. Currently, in some circles, the spirit of nationalism has begun to weaken because it is triggered by religious fervor [45]. In Religious Disorientation in the Digital Transformation: An Islamic Review DOI: http://dx.doi.org/10.5772/intechopen.1004235 this case, religious spirituality includes inner strength that gives purpose to physical life.…”

Pengaruh Alkitab dalam pergerakan nasionalisme

“…Sejauh mana suatu tatanan sosial dianggap sebagai representasi religius yang dikehendaki Tuhan. 65 Menurut Amir Syarifuddin gagasan dan pergerakan nasionalisme adalah bentuk perjuangan orang Kristen yang secara bersama-sama dengan golongan lainnya. Nasionalisme bukanlah suatu bentuk yang dihindari namun pada hakikatnya agama Kristen dan nasionalisme saling jalinmenjalin.…”

KH. R. Ansnawi’s Thoughts on Nationalism Values against Colonialism and Imperialism

“…Meanwhile, alqaumiyah is more synonymous with nationalism, because it is based on a sense of one nation and state. Ideology, vision, and aspirations to achieve common goals are prominent characteristics possessed by the concept of al-qaumiyah as a concept that refers to political society (Amin, 2012). Al Banna had a tendency to accept the concept of nationalism, although he still distinguishes nationalism by distinguishing between alwathaniyah and al-qaumiyah.…”