Aktivitas manusia di kawasan pesisir Balikpapan seperti industri, perkapalan, pelabuhan, dan permukiman berpotensi melepaskan limbah ke ekosistem pesisir. Salah satu limbah beracun bagi biota perairan di ekosistem pesisir adalah Timbal (Pb), yang logamnya dapat mengendap dan terakumulasi dalam sedimen mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan Pb dan tingkat cemaran logam Pb pada sedimen. Sampel sedimen diambil dari 6 stasiun berbeda menggunakan pipa PVC yang dibenamkan di kawasan Graha Indah Mangrove Center, Balikpapan. Sampel sedimen didestruksi asam dan dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) AA-7000 pada panjang gelombang 217 nm. Ditemukan bahwa konsentrasi Pb dalam sedimen antara 2,23 dan 14,0 ng/g dengan rata-rata 6,24 ± 3,09 ng/g (berat kering). Perbandingan kandungan Pb antar stasiun berbeda signifikan (p<0,05). Namun, tidak ada perbedaan kandungan Pb yang signifikan (p>0,05) jika dibandingkan berdasarkan sumber pencemarnya. Variasi kandungan Pb pada sedimen mungkin dipengaruhi oleh aktivitas manusia sebagai sumber limbah Pb di lokasi penelitian, sirkulasi air dari sungai yang mengandung bahan organik dan anorganik yang mengandung Pb, serta pengaruh arus pasang surut dari Teluk Balikpapan. Secara umum, kandungan Pb dalam sedimen tidak melebihi baku mutu, nilai faktor kontaminasi rendah (CF<1) dan indeks geoakumulasi (I-geo) tidak tercemar (I-geo≤0).