2019
DOI: 10.29244/jmf.v10i2.29483
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

META ANALISIS PENGARUH TEKANAN PENANGKAPAN TERHADAP UKURAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI TELUK BANTEN

Abstract: Blue swimming crab (Portunus pelagicus) is an important economical fishery commodity for fishermen in Banten Bay that are caught using gill nets and collapsible traps. The increasing of fishing pressure has highly potential to reduce the quality of the catch as exposed in previous studies. However, the comprehensive, and time series analysis of the previous research results have not been conducted. The purpose of this study is to analyze the variations of blue swimming crab caught in Banten Bay through a combi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
2
0
9

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(11 citation statements)
references
References 20 publications
(24 reference statements)
0
2
0
9
Order By: Relevance
“…Produksi rajungan Indonesia mayoritas berasal dari perairan Laut Jawa yang mencapai 28%, sedangkan dari perairan di sekitar Sulawesi Selatan hanya sebesar 21%. Salah satu pusat perikanan rajungan yang berada di Laut Jawa ada di Teluk Banten dengan pusat pendaratan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu (Susanto et al 2019). Produksi rajungan yang berbasis di PPN Karangantu didominasi oleh hasil tangkapan jaring insang dasar dengan produksi pada tahun 2020 mencapai 53.498 kg (KKP 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Produksi rajungan Indonesia mayoritas berasal dari perairan Laut Jawa yang mencapai 28%, sedangkan dari perairan di sekitar Sulawesi Selatan hanya sebesar 21%. Salah satu pusat perikanan rajungan yang berada di Laut Jawa ada di Teluk Banten dengan pusat pendaratan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu (Susanto et al 2019). Produksi rajungan yang berbasis di PPN Karangantu didominasi oleh hasil tangkapan jaring insang dasar dengan produksi pada tahun 2020 mencapai 53.498 kg (KKP 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Adanya perubahan musim dan fluktuasi hasil tangkapan dalam satu tahun menyebabkan terjadinya perubahan pendapatan yang berdampak pada keberlanjutan usaha yang dilakukan (Helmi & Satria 2012). Selain itu, tekanan pada sumber daya yang terus meningkat juga menyebabkan penurunan ukuran rajungan yang tertangkap (Susanto et al 2019) sehingga pendapatan nelayan semakin rendah. Huda et al (2021) juga menyatakan bahwa indikasi penurunan produktivitas penangkapan dan ukuran rajungan yang tertangkap telah menjadi permasalahan utama pada perikanan rajungan yang memberikan ancaman bagi keberlanjutan usaha penangkapan rajungan di masa mendatang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sementara itu, dirangkum dari Abidin et al, (2014); Susanto et al, (2019), isu permasalahan tata kelola meliputi 3 hal. Pertama adalah rendahnya pemahaman dan kesadaran nelayan, pengepul, miniplant, dan stakeholder lainnya tentang pentingnya kelestarian rajungan tentang keberlanjutan usaha.…”
Section: Pendalaman Masalah Dan Sintesa Kebijakanunclassified
“…Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu jenis krustrasea yang memiliki nilai ekonomis tinggi (Kembaren & Surahman 2018;Susanto et al 2019) dengan permintaan ekspor yang terus meningkat. Rajungan menjadi komoditas ekspor utama Indonesia ke Amerika Serikat dengan nilai devisa mencapai 246,14 juta dolar (US$) pada tahun 2015 (APRI 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified