Pandemi yang terjadi telah memperkenalkan masyarakat pada proses pembelajaran E-learning, dimana pada awalnya pemerintah mewajibkan pembelajaran dilakukan secara online. Selama pelaksanaan E-learning berlangsung banyak hambatan yang ditemui baik oleh pengajar maupun pelajar, diantaranya adalah hasil belajar yang berbeda antara ilmu eksak dan non eksak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar E-learning apabila diterapkan pada ilmu eksak dan non eksak. Ilmu eksak yang digunakan adalah Matematika, sedangkan ilmu non eksaknya Pemasaran Internasional. Sampel penelitian digunakan 71 mahasiswa, selama penelitian sampel tidak diberik perlakuan apapun oleh peneliti (ex post facto), pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi tes pada akhir perkuliahan. Agar hasilnya lebih akurat dan dapat diterapkan pada populasi, maka analisis uji beda menggunakan metode boostrap. Hasil penelitian menunjukkan nilai tertinggi mata kuliah eksak (Matematika) adalah 7,89 dan nilai terendah sebesar 5,57. Sedangkan nilai tertinggi untuk mata kuliah non eksak (Pemasaran Internasional) sebesar 9,59 dan nilai terendah sebesar 5,75. Maka E-learning lebih efektif digunakan untuk mata kuliah non eksak pemasaran internasional, dan tidak efektif untuk Matematika sebagai mata kuliah eksak. Pemilihan mata kuliah untuk E-learning sangat penting dan dapat melakukan penambahan metode tatap muka supaya dapat berinteraksi langsung antara pengajar dan mahasiswa serta memperbanyak untuk latihan dan praktik sampai tuntas.