Pendahuluan: Mikroalbuminuria merupakan salah satu indikator kerusakan endovaskular sistemik yang berkaitan dengan kerusakan endotel. Mikroalbuminuria menjadi salah satu faktor risiko penting terhadap prediktor risiko dan prognosis penyakit serebrovaskular. Namun hubungan antara mikroalbuminuria dan prognosis stroke iskemik akut masih belum jelas, terutama kaitannya dengan komorbiditas yang lain.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan mikroalbuminuria sebagai prediktor luaran buruk penderita stroke iskemik akut di RSUP Sanglah Denpasar.
Metode: Penelitian ini merupakan kohort prospektif pada penderita stroke iskemik akut yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar mulai bulan Oktober hingga Desember 2018. Seluruh peserta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini diikutsertakan ke dalam studi. Mikroalbuminuria diukur dengan metode pengukuran rasio albumin kreatinin dengan kadar 30-300 mcg/mg. Luaran stroke dikelompokan menjadi baik dan buruk berdasar perbandingan nilai National Institutes Health Stroke Scale (NIHSS) awal saat pasien masuk dan NIHSS akhir pada hari ketujuh sejak awitan. Analisis statistik dilakukan secara bivariat dan multivariat.
Hasil: 60 orang memenuhi kriteria eligibilitas. Mikroalbuminuria meningkatkan risiko luaran buruk pada pasien stroke secara bermakna (RR 5,47; IK 95% 2,17 – 13,8; p=<0,001). Analisis multivariat menunjukkan mikroalbuminuria (RR=21,99; IK 95% 2,01-240,41; p=0,011), DM (RR=11,66; IK 95% 2,00 – 67,65; p=0,006), dan dislipidemia (RR 11,45; IK 95% 1,10 – 119,23; p=0,041) sebagai prediktor independen luaran buruk selama perawatan pada penderita stroke iskemik akut.
Diskusi: Mikroalbuminuria konsisten merupakan prediktor independen luaran buruk selama perawatan pada penderita stroke iskemik akut.
Kata kunci: Luaran buruk, mikroalbuminuria, stroke iskemik akut.