Hingga saat ini Indonesia masih mengimpor Double Base Propellant (DBP) untuk keperluan industri amunisi dan roket. Hal ini menyebabkan industri pertahanan Indonesia tidak mandiri. Di lain pihak, bahan baku DBP melimpah di Indonesia. Selulosa dan gliserin dapat dihasikan dari tumbuhan ataupun mikro-organisme yang mengandung banyak serat dan minyak. Tujuan riset ini adalah melakukan analisa kemadirian DBP melalui analisis SWOT berdasarkan data rantai pasok permintaan DBP di Indonesia. Hasil akhir dari riset ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pemerintah menuju kemandirian DBP. Riset diawali dengan pencarian referensi data pasok dari sumber terpercaya, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan workshop, diskusi, dan wawancara dari para pakar. Rekomendasi hasil analisis SWOT berdasarkan rantai pasok terhadap industri propelan adalah (1) menyusun peta jalan yang dapat dipedomani lengkap dengan kriteria pencapaian dan waktu pencapaian disertai dengan dukungan anggaran yang konsisten, (2) Sistem Manajemen Rantai pasok Industri Propelan perlu dibangun dan dibina sebagai penjamin tersedianya bahan baku berkualitas, dan (3) Orientasi urutan prioritas pembangunan sistem Industri Propelan, baik bahan utama maupun aditif dengan didukung oleh hasil peneltian yang akurat.