Perlintasan Sebidang Tirus dinilai memiliki kinerja yang kurang baik karena sering menimbulkan antrian kendaraan yang cukup panjang serta tundaan cukup lama, sehingga memerlukan penanganan yang dinamis berupa manajeman rekayasa lalu lintas. Penelitian berupa rekayasa lalu lintas dengan penanganan utama berupa turn left only circulation coba diterapkan sebagai solusi untuk menangani permasalahan pada persimpangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja eksisting persimpangan serta mengetahui tingkat efektivitas penanganan rekayasa lalu lintas turn left only circulation. Rekayasa lalu lintas dilakukan menggunakan software VISSIM untuk membuat pemodelan serta mengetahui nilai Level of Service (LOS), serta software SSAM untuk mengetahui konflik yang terjadi. Dari hasil analisis didapatkan nilai LOS C pada kondisi eksisting dengan nilai total konflik sebanyak 230. Alternatif I memiliki nilai LOS A dengan nilai total konflik sebanyak 43, Alternatif II memiliki nilai LOS B dengan nilai total konflik sebanyak 49 serta alternatif III memiliki nilai LOS A dengan nilai total konflik sebanyak 47. Alternatif I dianggap sebagai opsi penangan jangka pendek yang tepat karena memiliki nilai LOS A serta jumlah konflik paling kecil dan hanya membutuhkan koordinasi terkait jalan dan simpang lain yang terdampak. Sedangkan alternatif III dianggap cocok sebagai opsi penanganan jangka menengah karena meski memiliki nilai LOS A dan konflik yang cukup rendah, namun masih memerlukan upaya penanganan lain berupa pembebasan lahan untuk pelebaran jalan.