“…Kemudian yang meninggal dunia sebanyak 6.947.192 orang. Sedangkan di Indosesia terkonfirmasi positif sebanyak 6.811.989, Sembuh 6.641.388 dan Meninggal 161.871 dan 8.730 kasus aktif (RI, 2023) Seluruh lapisan masyarakat dari berbagai belahan dunia telah menganggap pandemi ini menjadi musuh bersama karena dampaknya yang luar biasa dan menyentuh berbagai ranah kehidupa termasuk didalamnya aspek Keagamaan (Abdullah, 2020;Al-Syami, 2020;Azra, 2021;Ballano, 2021;Dahlan et al, 2021;Darmalaksana, 2021;Fosu-Ankrah & Amoako-Gyampah, 2021;Ghaffar et al, 2021;Hidayah, 2020;Idrus, 2021;Oviedo, 2021;Rahman & Arini, 2021), ekonomi (Anggraini & Putri, 2020;Ghaffar et al, 2021), pendidikan (Adedoyin & Soykan, 2020;Selçuk et al, 2021), politik (Childs, 2020), psikologis (Awang et al, 2020;Daulay, 2020;Estria & Trihadi, 2019;Fajar et al, 2020;Hasina et al, 2021;Marazziti et al, 2020;Mujib et al, 2021;Sapa et al, 2020;Utami, 2020) Kala wabah COVID-19 menyerang, kita kerap mendengar sebutan" epidemi" serta" pandemi", yang keduanya mengacu pada penyakit yang sama. Secara bahasa," epidemi" didefinisikan selaku penyakit meluas yang menyebar dengan cepat serta menyebabkan banyak korban.…”