Modal sosial dalam ketahanan komunitas terhadap bencana banjir di Kelurahan Kemijen dan Krobokan, Kota Semarang

Abstract

<p class="Abstract">Berdasarkan letak geografisnya, Kota Semarang sering dilanda bencana banjir dan rob. Manajemen bencana telah dilakukan di wilayah ini tetapi masih bersifat teknis. Aspek sosial jarang diperhatikan dalam tahapan manajemen bencana. Hal ini tentunya berdampak pada ketahanan komunitasnya dalam merespon dan menyerap dampak terhadap bencana banjir. Membangun ketahanan komunitas bergantung pada hubungan sosial, jaringan, dan keterhubungan di antara komunitas. Beberapa faktor tersebut terdapat pada modal sosial sebagai sumberdaya potensial yang dapat menstimulasi berbagai fungsi yang terikat dalam struktur sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketahanan komunitas terhadap manajemen bencana banjir di Kelurahan Kemijen dan Krobokan yang dilihat dari sejauh mana nilai-nilai modal sosial yang tertanam pada Kelurahan Siaga Bencana (KSB). Ini didukung dengan menggunakan pendekatan campuran antara kuantitatif yang menggunakan metode survei serta kualitatif menggunakan metode <em>case study</em>. Pendekatan campuran ini didukung dengan metode analisis skoring, normalisasi, dan deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai modal sosial pada KSB Kemijen dan Krobokan dalam manajemen bencana banjir. Perbedaan terlihat pada nilai bonding dan bridging di KSB Kemijen lebih kuat dibandingkan dengan KSB Krobokan. Salah satunya dipengaruhi oleh keaktifan anggota komunitas dalam mengikuti tahap kesiapsiagaan bencana banjir. Namun, kondisi tersebut tidak mengurangi modal sosial di KSB Krobokan dalam manajemen bencana banjir salah satunya dipengaruhi oleh peran ketua KSB yang selalu menginformasikan terkait kebencanaan. Selain itu, keberadaan institusi lokal sebagai media dalam meningkatkan modal sosial di kedua KSB. Modal sosial yang tertanam pada KSB berperan dalam ketahanan komunitas Kelurahan Kemijen dan Krobokan dalam manajemen bencana banjir.</p>

Patterns Of Social Capital Relation In Minimizing The Risk Of Covid 19

“…Not only related to the disease outbreaks mentioned above, social capital is one of the strengths to form or increase community resilience in facing disasters, it can also be seen in the handling of natural disasters, as is the case based on research conducted by Norzistya& Handayani (2020) whose research results show that flood disasters in Kemijendan Krobokan Subdistrict, Semarang City can be handled through social capital carried out by the community in both areas, although the bonding and bridging values are different between these subdistricts, social capital is further strengthened by the role of the village head in informing all information related to disasters and the presence of local institutions as a forum for increasing community resilience in facing flood disasters in that location. The results of similar research were carried out by Muhammad et al (2017), the results of which were that the flood disaster in Bandung Regency, West Java, especially in flood-prone areas, namely the villages of Bojongsoang, Dayeuh Kolot, and Andir, could be handled by strengthening social capital therein, even though they had different characteristics [16] [17].…”

Mitigasi bencana banjir melalui normalisasi Daerah Aliran Sungai Beringin dan pemanfaatan flood early warning system di Kelurahan Mangkang Wetan

“…Dua kelurahan ini berada di wilayah DAS dan cukup dekat dengan kawasan pesisir utara Jawa, selain itu luas wilayah dan jumlah penduduk juga tidak terpaut jauh. Penelitian oleh Norzistya dan Handayani [24] di Kelurahan Kemijen dan Krobokan membagi modal sosial ke dalam variabel dan sub-variabel, seperti terlihat pada Gambar 4.…”

Community resilience index in the overflow flood area around Lake Tempe, Wajo District, South Sulawesi

“…The concept of social capital is evident through its indicators of bonding, bridging, and linking [15]. Social capital holds significant value, which is manifested in the aspects of bonding, bridging, and linking.…”