Telah dilakukan perancangan sistem monitoring flowrate, kandungan gas metana, dan tekanan guna mendapatkan informasi kondisi pada bioreaktor anaerob. Perancangan sistem monitoring ini dilakukan menggunakan bioreaktor yang ada dihutan Pakal Benowo, Surabaya. Biogas yang di hasilkan berasal dari kotoran sapi dari peternakan yang ada disana. Pada proses pembentukan biogas ini bioreaktor sangat rentan terhadap perubahan suhu lingkungan, jumlah substrat yang tidak stabil, dan juga pH. Variabel tersebut perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi kecepatan, dan kualitas biogas yang dihasilkan. Temperatur lingkungan menjadi salah satu faktor utama bagi aktivitas mikroba karena akan berdampak pada tekanan yang dihasilkan. jumlah substrat yang ada dalam bioreaktor akan menentukan volume sehingga flowrate dari bisa menjadi optimal. Pengaruh dari pH dalam bioreaktor dapat mempengaruhi konsentrasi CH4 yang dihasilkan dan akan sangat berpengaruh dalam menentukan kualitas biogas. Beberapa parameter tersebut perlu dilakukan monitoring supaya informasi aktual pada plant dapat terekam, dan kualitas dari biogas yang dihasilkan bisa lebih optimal. Monitoring yang dilakukan nantinya berupa kandungan gas metana, tekanan, dan juga flowrate. Sensor yang digunakan pada bioreaktor ini harus tahan terhadap korosif karena sifat dari biogas ini. Nantinya data dari pembacaan sensor akan ditampilkan pada GUI, dan kondisi dari bioreaktor yaitu stabil, upperload, dan underload beserta output tegangan dari setiap sensor yang digunakan.