Ekplorasi potensi pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) di kelas seni multidisiplin yang melibatkan pendidikan STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika). Pendekatan PBL melibatkan pendekatan kelas yang dinamis, yang menekankan pada pembelajaran jangka panjang, kegiatan seni interdisipliner dan berpusat pada siswa. Penerapan ini akan bermanfaat bagi strategi pengajaran dalam proyek seni; membantu siswa memahami pelajaran, meningkatkan komunikasi dan soft skill, serta meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan kreativitas. Namun terdapat beberapa kekhawatiran terkait pendekatan PBL: i) kesulitan dalam menemukan strategi pengajaran yang tepat, ii) memilih proyek yang sesuai, iii) memilih alat ukur atau rubrik penilaian yang relevan, dan iv) mengembangkan konten pembelajaran agar sesuai dengan tujuan dan tujuan utama. tujuan kurikulum seni. Untuk mengidentifikasi potensi pendekatan ini, dilakukan penelitian yang melibatkan dua orang guru seni di kelas masing-masing. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen strategi pengajaran mereka, yang mencakup tiga fase utama implementasi PBL dalam menciptakan proyek seni. Temuan ini menunjukkan bahwa desain pedagogi PBL memiliki kemampuan untuk meningkatkan strategi pengajaran dan berpotensi menggantikan ruang kelas seni tradisional yang dipimpin oleh guru. Pendekatan ini efektif dalam membimbing guru untuk mengarahkan pelajaran seni otentik sambil memberi manfaat bagi siswa melalui penekanan pada proses artistik dalam menciptakan proyek STEAM, sambil berfokus pada puncak konten seni yang diperlukan melalui kolaborasi aktif, eksplorasi tantangan dunia nyata, dan kegiatan kurikuler. Namun, tantangannya yaitu tuntutan kurikulum, konten pembelajaran, sikap guru dan siswa, serta akses terhadap instrumen.