2012
DOI: 10.20886/jpht.2012.9.3.165-178
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

MODEL DUGAAN VOLUME DAN RIAP TEGAKAN JATI (Tectona grandis L.F) DI NUSA PENIDA, KLUNGKUNG BALI

Abstract: Hutan rakyat jati ( L.f) sudah banyak dikembangkan di Kecamatan Nusa Penida, umumnya ditanam pada lahan-lahan kosong dengan kondisi tanah relatif kritis. Akan tetapi, Informasi kuantitatif seperti data riap dan potensi tegakan jati masih relatif kurang. Penelitian bertujuan memperoleh model dugaan volume dan informasi riap tegakan jati. Penelitian dilakukan secara di enam desa pada bulan Mei hingga Juni 2009, dengan melakukan survey potensi jati yang berdiameter batang (dbh) ≥ 10 cm. Parameter yang diukur pada… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
6
0
12

Year Published

2016
2016
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(18 citation statements)
references
References 1 publication
0
6
0
12
Order By: Relevance
“…Namun demikian, besarnya nilai r tinggi dengan volume jauh lebih rendah dengan beberapa penelitian yang lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik jenis balangeran yang lebih runcing dibandingkan dengan jenis yang lain seperti jelutung rawa (Qirom & Supriyadi, 2012a), jati (Susila, 2012), dan nyawai (Qirom & Supriyadi, 2013) sehingga pertambahan tinggi kurang berpengaruh terhadap pertambahan volume. Hal ini ditentukan oleh besarnya angka bentuk masing-masing jenis.…”
Section: Analisis Data 1 Analisis Korelasi Dan Penyusunan Model Pendunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Namun demikian, besarnya nilai r tinggi dengan volume jauh lebih rendah dengan beberapa penelitian yang lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik jenis balangeran yang lebih runcing dibandingkan dengan jenis yang lain seperti jelutung rawa (Qirom & Supriyadi, 2012a), jati (Susila, 2012), dan nyawai (Qirom & Supriyadi, 2013) sehingga pertambahan tinggi kurang berpengaruh terhadap pertambahan volume. Hal ini ditentukan oleh besarnya angka bentuk masing-masing jenis.…”
Section: Analisis Data 1 Analisis Korelasi Dan Penyusunan Model Pendunclassified
“…Angka bentuk jenis Balangeran sebesar 0,4 (Gambar 1). Angka bentuk jenis Balangeran ini lebih kecil dari angka bentuk jenis lain seperti nyawai dan jelutung rawa dengan angka bentuk sebesar > 0,5 (Qirom & Supriyadi, 2012a, 2013, kayu afrika sebesar 0,56 (Puspitasari, 2015) dan puspa sebesar 0,52 (Juliantari, 2013) di Jawa Barat, dan jenis jati di Nusa Tenggara Timur dengan angka bentuk sebesar 0,72 (Susila, 2012).…”
Section: Analisis Data 1 Analisis Korelasi Dan Penyusunan Model Pendunclassified
“…Namun pertumbuhan pohon yang bervariasi akan menyebabkan bentuk dan ukuran yang berbeda. Oleh karena itu, pendugaan volume pohon yang bersifat umum harus dihindarkan karena akan menghasilkan dugaan yang kurang akurat antara angka dugaan dengan sebenarnya (Harbagung & Krisnawati, 2009;Susila, 2012;Kuswandi, Sadono, Supriyatno, & Marsono, 2015).…”
Section: Abstrakunclassified
“…Perbedaan pendugaan volume pohon yang bersifat umum sebaiknya dihindarkan karena akan menghasilkan dugaan yang kurang akurat dan merupakan salah satu sumber kesalahan dalam penaksiran (Sumadi, Nugroho dan Rahman, 2010;Susila ,2012 …”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini dapat dipenuhi apabila penaksiran potensi tegakan tersebut diperoleh dari hasil pendugaan dengan menggunakan perangkat penduga yang memiliki ketelitian yang cukup tinggi. Menurut Akinnifesi (1995) dalam Sumadi, Nugroho dan Rahman, (2010) penggunaan teknik yang tepat dan handal dalam pendugaan volume kayu berguna dalam efisiensi pengelolaan potensi tegakan, evaluasi tegakan, dan keperluan perhitungan produksi kayu.Pendugaan volume pohon pada umumnya masih menggunakan angka bentuk, walaupun penggunaannya cukup praktis di lapangan, tetapi memiliki keakuratan yang kurang disebabkan adanya perbedaan bentuk batang.Hal ini disebabkan adanya variasi pertumbuhan pohon, baik disebabkan oleh perbedaan jenis, tempat tumbuh maupun tindakan silvikultur, akan menyebabkan bentuk dan ukuran batang yang berbeda (Krisnawati dan Bustomi, 2004).Perbedaan pendugaan volume pohon yang bersifat umum sebaiknya dihindarkan karena akan menghasilkan dugaan yang kurang akurat dan merupakan salah satu sumber kesalahan dalam penaksiran (Sumadi, Nugroho dan Rahman, 2010;Susila ,2012). …”
unclassified