Post-earthquake building failure or collapse is determined by the quality of the connection. The selection of the right connection is very necessary to ensure the occurrence of plastic joints in the beam area. This study discusses the behavior of Extended End Plate type steel connections when given cyclic loads using software based on ABAQUS 6.14. This study will do modeling which then results will be compared from moment -rotation, rotational stiffness value and failure mode using software based on ABAQUS 6.14. The modeling used I-Shaped welded plate for column dimensions 300×250×8×12 mm and beam dimensions 300×200× 8×12 mm, column stiffness thickness 12 mm, thickness of 10 mm extended end plate stiffener. The results of the modeling above when compared with the results of the experiments used do not have a significant difference. The modeling results with the auxiliary program finite element is an approach so that the results are not exactly the same as the results of the experiments conducted. Based on the results of the modeling performed, modeling on the joint has good ductility.Kata kunci: Pembebanan siklik, plat ujung tambahan, metode elemen hingga, sambungan baja Abstrak Kegagalan atau keruntuhan bangunan pasca gempa ditentukan oleh kualitas sambungan. Pemilihan sambungan yang tepat sangat diperlukan untuk menjamin terjadinya sendi plastis pada daerah balok. Studi ini membahas tentang perilaku dari sambungan baja tipe Extended End Plate saat diberi beban siklik dengan menggunakan software ABAQUS 6.14. Hasil eksperimental berupa momen-rotasi, nilai kekakuan rotasi dan adanya mode kegagalan akan dibandingkan dengan pemodelan yang dilakukan pada program ABAQUS 6.14. Pemodelan yang digunakan welded plate I-Shaped dengan dimensi kolom 300x250x8x12 mm, dimensi balok 300x200x8x12 mm, ketebalan pengaku kolom 12 mm dan ketebalan pengaku extended end plate 10 mm. Hasil pemodelan yang sudah didapat jika dibandingkan dengan hasil eksperimental tidak memiliki selisih yang signifikan. Hasil pemodelan dengan program bantu finite element merupakan sebuah pendekatan sehingga hasilnya tidak sama persis dengan hasil eksperimen yang dilakukan. Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan pemodelan pada sambungan memiliki kemampuan daktilitas yang baik.