Modelling Optimal Capital Structure in Gas and Oil Sector by Applying Simulation Theory and Programming Language of Python (Qatar Gas Transport Company)

Abstract

The goal of this study is to optimize a company’s capital structure by modelling and programming the required equations in the components of weighted average cost of capital. This process will be carried out in the programming language Python, and then Monte Carlo simulation will be applied to increase the number of combinations of debt and equity in the capital structure and obtain more accurate results on the Qatar gas transport company. Throughout various scenarios and outcomes, the study seeks to determine the ideal capital structure that reduces both the firm’s weighted average cost of capital and the risk to which the Qatar gas transport company will be exposed. The suggested method offers a practical instrument for managers and investors to make well-informed decisions when they apply financial strategies to optimize the company’s financial performance. Debt and equity are considered the main parts in the capital structure in every company, and if we can solve the problems connected to these two parts, we can optimize performance. The code of the programming language (Python) used in this study depends on logical discussion to compare different results. This research also will pay attention to the whole probabilities of debt and equity ratios in the Qatar Gas Transport Company. This research considers more variables in the analysis to obtain more accurate results about the firm’s financial status. The results in this research show that the cost of capital in the Qatar Gas Transport Company will be reduced to 5% (currently 6%) if the percentage of debt and equity in the capital structure is changed to 79% and 21%, respectively. In comparison with the other 9999 components of capital structure, this ratio (79%, 21%) will be the optimal one. The scatterplot reflects that the more repeated values of weighted average cost of capital were located around the value of 5%. This fact can enable us to conclude that the minimum value of WACC is 5%, even though there are lower values of WACC than 5%, but at a lower frequency than that of values of 5%. The study’s results are anticipated to introduce additional findings to help other authors to understand the mechanism of optimizing the capital structure and reduce the risk in the gas and oil sector.

Analisis Keputusan Pendanaan Investasi: Studi Kasus di Perusahaan Penggemukan Sapi Indonesia

“…Penelitian ini merujuk kepada beberapa penelitian terdahulu yang juga menganalisis keputusan pendanaan. Kulikov et al (2023) dan Satrio (2022) menjelaskan bahwa pendanaan menggunakan proporsi utang yang lebih tinggi dari ekuitas dapat menghasilkan rata-rata biaya modal tertimbang yang lebih rendah sehingga perusahaan dapat lebih memaksimalkan nilai perusahaannya. Argumen dari penelitian Naima & Yudanto (2020) dan Saputri et al (2023) juga sejalan dengan dua peneltian sebelumnya, di mana perusahaan dapat menghasilkan nilai perusahaan yang lebih tinggi ketika utang lebih besar dibandingkan dengan modal sendiri karena adanya keuntungan pajak atau tax shield.…”

“…Selain itu, penelitian ini juga mempertimbangkan beberapa faktor yang belum dipertimbangkan pada penelitian terdahulu pada pemaparan sebelumnya. Penelitian ini mempertimbangkan faktor biaya kebangkrutan yang belum dipertimbangkan oleh peneliti JAIM: Jurnal Akuntansi Manado | 85 Naima & Yudanto (2020), Saputri et al (2023), dan Satrio (2022), serta mempertimbangkan faktor makroekonomi yang belum dipertimbangkan oleh peneliti Kulikov et al (2023). Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan representatif dengan kondisi perusahaan untuk membuat keputusan yang tepat mengenai pendanaan dan struktur modal optimal.…”

“…Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kulikov et al (2023) dan Satrio (2022) berargumen bahwa pendanaan menggunakan proporsi utang yang lebih tinggi dari ekuitas dapat menghasilkan WACC yang lebih rendah, sehingga struktur modal optimal dapat tercapai. Berdasarkan Gambar 2, penelitian ini tidak sejalan dengan argument penelitian terdahulu di atas karena PT PSI tidak dapat mencapai struktur modal optimal jika pendanaan menggunakan proporsi utang yang lebih tinggi dari ekuitas.…”

“…Penelitian ini dilakukan berdasarkan asumsi yang diperoleh dari hasil dokumentasi atas laporan keuangan PT PSI dan prediksi data makroekonomi, di mana asumsi tersebut juga sudah divalidasi dengan Direktur Keuangan PT PSI melalui wawancara untuk menguatkan hasil penelitian. Untuk mengevaluasi keandalan dari hasil penelitian ini, maka selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas (Kulikov et al, 2023). Asumsi yang digunakan dalam analisis ini divariasikan untuk melihat dampaknya terhadap struktur modal PT PSI.…”

“…Komposisi struktur modal PT PSI saat ini berdasarkan laporan keuangan perusahaan periode 2021 adalah pendanaan 72% dengan utang seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5. Kondisi tersebut seperti argumen penelitian Kulikov et al (2023), di mana PT PSI memiliki pendanaan utang yang lebih tinggi dari ekuitas untuk dapat menghasilkan biaya modal yang lebih rendah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa struktur modal PT PSI belum mencapai posisi optimal.…”