Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas keragaman agama, ras, etnis, dan golongan lainnya pada mahasiswa Polban. Apabila tidak dikelola dapat menimbulkan konflik dan disintegrasi. Sebagaimana fenomena dewasa ini terjadinya bullying, tawuran, bahkan sampai menghilangkan nyawa orang lain. Hal tersebut dampak dari kurang bahkan tidak adanya sikap toleransi dan moderasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis proses internalisasi nilai-nilai moderasi beragama melalui Mentoring Karakter Terintegrasi Pendidikan Agama (Metagama). Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa sikap moderasi beragama mahasiswa dapat dibentuk oleh kegiatan Mentoring Karakter Terintegrasi Pendidikan Agama (Metagama). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data melalui proses pengumpulan, reduksi, verifikasi, penarikan simpulan, serta penyajian data. Hasil penelitian menujukkan bahwa proses pelaksanaan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama diwujudkan melalui transformasi, transaksi, dan transinternalisasi nilai pada Seleksi Calon Mentor, Sekolah Mentor, Grand Opening Metagama (GOM), Mentoring Gabungan (MenGab), Mentoring Mingguan, dan Grand Closing Metagama (GCM) hingga tercapai tujuan mahasiswa moderat dengan indikator berkomitmen kepada bangsa, toleransi, anti kekerasan dan radikalisme, serta akomodatif terhadap kebudayaan lokal