2013
DOI: 10.29210/11300
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Modus dan Format Pelaksanaan Pelayanan Konseling dalam Memahami Klien Lintas Budaya

Abstract: Pelayanan konseling lintas budaya juga memerlukan alat atau metode praktis dan sinergi dengan kebutuhan klien lintas budaya. Pelaksanaan praktik konseling lintas budaya di sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat akan lebih mudah untuk mencapai tujuan dan fungsi dari bimbingan dan konseling yaitu : fungi pemahan, pemeliharaan dan pengembangan, pencegahan, dan pengentasan, melalui penggunaan modus dan format pelaksanaan pelayanan konseling, karena dalam modus dan format pelaksanaan pelayanan konseling sudah mem… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Budayabudaya yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat, wajib dipahami oleh setiap konselor, karena tak tertutup kemungkinan bahwa klien yang akan diberikan layanan berasal dari budaya yang berbeda dari budaya yang dianut konselor. Sesuai dengan pendapat Suhartiwi & Musifuddin (2019) bahwa tidak hanya pemahaman dan stereotip dari seorang konselor saja ya ng harus ada dalam memberikan layanan konseling, karena klien yang akan dilayani pun tumbuh dan berkembang dalam budaya yang bervariasi. Maka dapat dipahami bahwa konselor yang melaksanakan praktik konseling lintas budaya harus bertanggungjawab dan berdedikasi tinggi terhadap profesinya agar dapat memberikan layanan terbaik kepada klien berdasarkan berbagai perbedaan cirriciri yang klien miliki.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Hasilunclassified
“…Budayabudaya yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat, wajib dipahami oleh setiap konselor, karena tak tertutup kemungkinan bahwa klien yang akan diberikan layanan berasal dari budaya yang berbeda dari budaya yang dianut konselor. Sesuai dengan pendapat Suhartiwi & Musifuddin (2019) bahwa tidak hanya pemahaman dan stereotip dari seorang konselor saja ya ng harus ada dalam memberikan layanan konseling, karena klien yang akan dilayani pun tumbuh dan berkembang dalam budaya yang bervariasi. Maka dapat dipahami bahwa konselor yang melaksanakan praktik konseling lintas budaya harus bertanggungjawab dan berdedikasi tinggi terhadap profesinya agar dapat memberikan layanan terbaik kepada klien berdasarkan berbagai perbedaan cirriciri yang klien miliki.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Hasilunclassified
“…(c) Konselor bisa mempersiapkan diri baik mental maupun kewaspadaan ketika pem-bicaraan konseli yang tidak bisa dipahami sehingga tidak ragu-ragu minta penjelasan kepada konseli. Selama proses Konseling saling mengutamakan sikap sabar serta optimis (Suhartiwi & Musifuddin, 2013).…”
Section: Prinsip-prinsip Dasar Konseling Multikulturalunclassified
“…Layanan konseling adalah proses pemberian bantuan oleh seorang konselor kepada klien dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki klien dan mengentaskan masalah yang dialami klien . Dalam layanan konseling secara menyeluruh yang berlandaskan teori dan teknik akan terlaksana dengan baik ketika kita sebagai pelaksana konseling membuat acuan yang jelas dan panduan yang mantap agar deretan nilai yang terbesar dari proses konseling tidak hilang maupun terlupakan (Suhartiwi & Musifuddin, 2013). Modus dan format pelaksanaan layanan konseling menjadi bagian yang mendasar (Prayitno, 2009) dikelompokkan menjadi: 1) Pendekatan, 2) Teknik konseling, 3) Jenis layanan, 4) Kegiatan pendukung, 5) Standar Prosedur Oprasional, 6) format layanan.…”
Section: Pendahuluanunclassified