Penelitian ini menganalisis sistem pembebanan 6 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di PT. Intracawood Manufacturing, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. PLTD digunakan untuk menggerakkan peralatan produksi yang digunakan dalam produksi bahan baku dan beban utama. PLTD ini digunakan sebagai pembangkit listrik cadangan saat sumber utama PT. PLN (Persero) Tarakan mengalami gangguan operasional atau padam. Klasifikasi 6 unit PLTD tersebut memiliki daya yang berbeda yaitu: 3 unit (G2, G6, dan G7) dengan kapasitas masing-masing 1000 KVA, 2 unit (G9 dan G11) dengan kapasitas masing-masing 1360 KVA, dan 1 unit ( G12) dengan kapasitas masing-masing 1400 KVA. Besarnya total daya yang dihasilkan oleh genset dipengaruhi oleh jumlah produksi bahan baku yang dihasilkan oleh perusahaan. Metode deskripsi analitik berdasarkan data pengukuran kualitatif pada sisi generator digunakan sebagai analisis pembebanan. Sementara itu, sistem pembangkit paralel diusulkan untuk menggunakan mekanisme tipe sinkron sebagai penyempurnaan dari metode manual. Setelah dilakukan analisa distribusi beban pada masing-masing genset, maka beban listrik yang harus ditanggung oleh masing-masing genset adalah sebesar 4,76 MW dari kapasitas mampu genset sebesar 7,14 MW atau setara dengan 67 persen daya mampu genset