Dari 1.100 spesies ikan hias air tawar di bumi ini, 400an spesies setidaknya terdapat di Indonesia. Para pencinta ikan hias masih banyak yang belum memperhatikan hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memelihara ikan hias ini seperti wadah, lingkungan akuarium (air, Ph, suhu, pencahayaan dan pakan). Suhu ideal ikan guppy kisaran 25° C -32° C. Nilai pH optimal untuk ikan hias air tawar umumnya berkisar antara 6 sampai 8. Dengan teknologi IoT permasalahan diatas dapat dipecahkan dengan mengembangkan Smart Aquarium IoT System. Sistem ini akan memenejemen kondisi kualitas air dan pakan secara otomatis. Penelitian ini menggunakan NodeMCU sebagai mikrokontroler, sensor pH, sensor suhu, turbidity sebagai inputan dan metode fuzzy tsukamoto sebagai klasifikasi kondisi kualitas air. Ubidots sebagai server Internet of Things. Berdasarkan hasil pengujian pembacaan suhu rata-rata error 0,30 %, sensor pH rata-rata error 0,62 % dan sensor turbidity mampu mendeteksi air keruh dan tidak keruh. Sistem ini dapat dimonitoring secara realtime dan mampu memberikan notifikasi ketika kualitasair rendah.
Kata Kunci-IoT, Ikan hias, Kualitas air, Fuzzy1. PENDAHULUAN Indonesia dinyatakan sebagai Negara "Mega biodiversity" dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang ada di dunia, 300 spesies diantaranya berasal dari Indonesia. Berdasarkan data Kementrian Kelautan dan Perikanan volume produksi ikan hias nasional terus mengalami peningkatan dari 1,314 milyar ekor pada tahun 2015 menjadi 1,684 milyar ekor pada tahun 2019. Demikian pula dari sisi permintaan, nilai ekspor ikan hias asal Indonesia melonjak dari 21 juta USD pada tahun 2012 menjadi 30,8 juta USD pada tahun 2020 [1].Air bersih merupakan sumber utama yang sangat diperlukan makhluk hidup, khususnya dalam bidang perikanan dan pertanian. Budidaya ikan dan tanaman memerlukan kualitas air yang baik, agar tidak terkena parasit dan penyakit yang mengakibatkan kematian [2]. Air berkualitas baik tidak hanya dilihat dari kejernihannya saja. Dalam pemeliharaan ikan hias air tawar, beberapa unsur perlu diperhatikan, suhu air, pH air, kekeruhan air dan pakan. Ketersediaan pakan pada akuarium sehingga penjadwalan pemberiannya harus tepat agar ikan dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Monitoring kualitas air budidaya salah satu faktor untuk meningkatkan produksi perikanan [3].Permasalahan yang terjadi para pemilik akuarium belum memperhatikan unsur-unsur tersebut terlebih sibuk dengan rutinitas harianya. Sehingga para pemilik akuarium tidak sempat melakukan monitoring dan mengececk suhu air, pH air dan pakanya, terlebih ketika para pemilik pergi keluar kota, akuarium tersebut tidak bisa termenejemen dengan baik hal ini akan mempengaruhi kelangsungan hidup ikan tersebut. Penanganan dalam pemeliharaan ikan yang kurang baik dapat menyebabkan ikan mengalami stres, sehingga mudah terserang penyakit dan mengakibatkan kematian [4] [5].