Angka penduduk dengan masalah kesehatan gigi dan mulut di Jawa Barat sebesar 58,0 %, dan yang menerima perawatan dari tenaga medis gigi sebesar 11,9 % (Riskesdas, 2018). Pemasangan gigi palsu sebagai salah satu upaya dalam mengatasi masalah gigi dan mulut di provinsi Jawa barat yaitu sebesar 4,9 %, dan pemasangan gigi tanam (implant denture) sebesar 0,1 %. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara tingkat pengetahuan dan status ekonomi dengan minat menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel berjumlah 93 responden pra lansia yang telah kehilangan minimal 1 gigi. Rata-rata pra lansia Desa Cipeundeuy memiliki pengetahuan tinggi (43,0%), berstatus ekonomi bahwah (65,6%), dan memiliki minat yang tinggi menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan (46,2%). Analisis data menggunakan uji statistic Chi-Square dan didapat hasil bahwa pengetahuan dengan minat menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan memiliki signifikasi 0.006 sedangkan hubungan antara status ekonomi dengan minat menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan memiliki signifikasi 0.024. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga tingkat pengetahuan dan status ekonomi mempunyai hubungan yang signifikansi dengan minat menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan pra lansia Desa Cipeundeuy.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan Tentang Gigi Tiruan, Status Ekonomi, Minat Menggunakan Gigi Tiruan