Motor and Functional Recovery After Stroke

Brandt, Tobias

doi:10.1161/strokeaha.107.487256

Cited by 2 publications

(1 citation statement)

References 21 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…[11][12][13][14][15][16] Kajian Brandt memperlihatkan bahwa perbaikan status fungsional umumnya mencapai optimal pada waktu 2 sampai dengan 4 bulan pasca stroke. 17 Adams HP mengatakan bahwa interval waktu mulai serangan sampai awal pengobatan menjadi kunci keberhasilan terapi pada pasien stroke, semakin cepat pertolongan dimulai semakin baik hasil yang dicapai. 6 Becker (2006) mengatakan bahwa dalam beberapa jam dan hari setelah serangan stroke, spesifik gen akan teraktivasi dan menyebabkan pelepasan sitokin dan faktor-faktor lain yang mengakibatkan inflamasi serta gangguan pada mikrosirkulasi.…”

Section: Pembahasanunclassified

Gambaran Perbaikan Defisit Neurologis Pasien Stroke Infark Di Bangsal Saraf RSUD Arifin Achmad

Sukiandra¹,

Marindra²

2017

JIK

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKStroke merupakan suatu masalah kesehatan yang utama dalam kehidupan modern saat ini. Salah satu jenis stroke yang memberikan disabilitas adalah stroke infark. Perbaikan defisit neurologis pada pasien stroke umumnya terjadi selama hari-hari atau minggu-minggu pertama setelah terjadinya serangan. Perbaikan yang terjadi tergantung dari luas lesi dan kualitas perawatan pasien stroke pada fase akut. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif pada pasien stroke infark yang dirawat di Bangsal Saraf RSUD Arifin Ahmad. Dilakukan penilaian defisit neurologis menggunakan National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) sebagai parameter perbaikan defisit neurologisnya. Penilaian dilakukan pada hari pertama dan hari kelima perawatan pasien. Dari 34 pasien yang diteliti didapatkan perbaikan nilai NIHSS pada 7 subyek (21%), NIHSS tetap sama pada 22 subyek (65%), dan perburukan nilai NIHSS pada 5 subjek (15%). Kata kunci : Stroke infark, perbaikan defisit neurologis, NIHSS PENDAHULUANStroke merupakan suatu masalah kesehatan yang utama dalam kehidupan modern saat ini. Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke juga merupakan penyebab utama terjadinya disabilitas neurologikal pada orang dewasa (kelompok usia di atas 45 tahun).

show abstract

Section: Pembahasanunclassified

Gambaran Perbaikan Defisit Neurologis Pasien Stroke Infark Di Bangsal Saraf RSUD Arifin Achmad

Sukiandra¹,

Marindra²

2017

JIK

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

The effect of repetitive rhythmic precision grip task-oriented rehabilitation in chronic stroke patients

Dispa

Lejeune

Thonnard

2013

International Journal of Rehabilitation Research

View full text Add to dashboard Cite

Most chronic stroke patients present with difficulty in the manipulation of objects. The aim of this study was to test whether an intensive program of precision grip training could improve hand functioning of patients at more than 6 months after a stroke. This was a cross-over study; hence, at inclusion, the patients were randomly divided into two groups: one group started with the bilateral movement therapy and the other group started with the unilateral movement therapy. The patients were assessed on four separate occasions across a 12-week period: (a) at inclusion in the study, (b) 4 weeks later, immediately before the first rehabilitation session, (c) after 4 weeks of one therapy, and (d) after a further 4 weeks of the other therapy. Ten patients completed two consecutive 4-week sessions (1 h, 3 days/week) of therapy. The therapy comprised unilateral and bilateral repetitive grip-lift task-oriented rehabilitation with rhythmic auditory cueing. The grip-lift force coordination, digital dexterity, manual ability, and the level of satisfaction (with activities and participation) were assessed. A one-way repeated-measure analysis of variance across the four evaluations did not detect any objective improvement in the measured variables after 8 weeks of specific intensive training. Precision grip training was shown to not generate significant improvement in the grip-lift task, digital dexterity, manual ability, or satisfaction in chronic stroke patients.

show abstract

Motor and Functional Recovery After Stroke

Cited by 2 publications

References 21 publications

Gambaran Perbaikan Defisit Neurologis Pasien Stroke Infark Di Bangsal Saraf RSUD Arifin Achmad

Gambaran Perbaikan Defisit Neurologis Pasien Stroke Infark Di Bangsal Saraf RSUD Arifin Achmad

The effect of repetitive rhythmic precision grip task-oriented rehabilitation in chronic stroke patients

Contact Info

Product

Resources

About