Otitis media supuratif kronis (OMSK) merupakan penyakit telinga umum di negara-negara berkembang. Kasus OMSK dengan kolesteatoma sering disebut sebagai tipe bahaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik komplikasi intratemporal pada pasien OMSK dengan dan tanpa kolesteatoma di Poliklinik Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dari pasien yang datang ke poliklinik THT-KL RSHS Bandung periode 2014-2017. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang radiologi. Didapatkan 791 kasus baru OMSK; pria (51,20%), sebanyak 30,59% kasus berada di rentang usia 21-30. Gejala dan tanda klinis yang paling sering terjadi adalah telinga berair (70,92) %, tipe gangguan dengar yang paling sering terjadi adalah tuli konduktif (83,94%). Pada proyeksi foto Schuller, 64,72 % menunjukkan gambaran mastoiditis kronis dengan kolesteatoma. Dari hasil kultur dijumpai 19,97 % kasus disebabkan oleh Pseudomonas aeroginosa. Komplikasi mastoiditis didapatkan pada 86,34%. Pada operasi Canal Wall Down ditemukan kolesteatoma pada 60, 42% kasus. Komplikasi terbanyak intratemporal pasien OMSK dengan dan tanpa kolesteatoma adalah mastoiditis kronis. Simpulan, komplikasi terbanyak intratemporal pasien OMSK dengan dan tanpa kolesteatoma adalah mastoiditis kronis. Profil penderita OMSK tipe bahaya dengan komplikasi intratemporal di RSUP Dr. Hasan Sadikin masih tinggi.
Kata kunci: karakteristik; kolesteatoma; mastoiditis kronis; otitis media supuratif kronik