Sistem internasional yang anarki memaksa negara-negara di dunia untuk memastikan kelangsungan hidupnya sendiri. Negara-negara berlomba-lomba untuk meningkatkan kapasitas power mereka, salah satunya diimplementasikan melalui kemandirian pertahanan. Indonesia sebagai negara yang telah memiliki pengalaman buruk akibat dari ketergantungan terhadap alutsista yang diproduksi negara lain serta berupaya mewujudkan ketahanan alutsista tengah gencar melakukan pengembangan industri pertahanannya. Salah satunya adalah pengembangan medium battle tank Harimau bersama dengan Turki.Artikel ini akan membedah alasan Indonesia melakukan pengembangan medium battle tank Harimau dengan Turki menggunakan konsep techno-nationalist impulse dan melalui metode deskriptif analitis.Artikel ini menyatakan bahwasanya keputusan Indonesia melakukan pengembangan medium battle tank merupakan strategi perwujudan ketahanan alutsista dan didasarkan pada pursuit of power, pursuit of wealth serta pursuit of prestige.