Sosialisasi fisioterapi terhadap komunitas bulutangkis di Balai Desa Wironanggan bertujuan mengenalkan terapi manipulasi sebagai intervensi untuk menangani low back pain. Bulu tangkis merupakan salah satu contoh olahraga yang disenangi masyarakat berbagai kalangan dan usia. Olahraga bulu tangkis membutuhkan fisik yang kuat karena harus selalu bergerak, alasan itulah olahraga bulu tangkis menjadi salah satu olahraga yang menyumbang cedera pada atlet maupun orang awam. Dari sekian banyak cedera yang ada, salah satunya adalah lower back pain. Metode Pengabdian dilakukan dengan wawancara langsung pada komunitas “Bulu Tangkis Balai Desa Wironanggan”. Interval usia responden kurang lebih 30 tahun ke atas dengan permasalahan nyeri pada area lower back. Nyeri diukur menggunakan parameter Numeric Rating Scale (NRS) dengan skala 0-10 dan pemberian intervensi berupa terapi manipulasi dan diakhiri dengan pemberian edukasi pada responden. Indikator capaian pada kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan tanya jawab pada responden untuk menilai apakah masih ada keluhan atau tidak. Interpretasi dibagi menjadi 3 kategori yaitu masih ada keluhan, keluhan minimal, dan tidak ada keluhan. Didapatkan hasil bahwa responden yang masih mengalami keluhan 0 (nol), masih merasakan keluhan minimal 2 (dua) responden dan yang sudah tidak merasakan keluhan 8 (delapan) responden yang dapat diartikan menghasilkan hasil yang baik. Akan tetapi ada penelitian lain yang menyatakan bahwa terapi manipulasi hanya memberikan efek plasebo bukan untuk menurunkan nyeri. Terapi manipulasi yang dilakukan dapat membantu penurunan keluhan pada lower back yang dialami oleh komunitas bulu tangkis dengan metode intervensi dan pemberian edukasi. Penulis berharap dari kegiatan ini semakin banyak orang yang mengenal fisioterapi dan percaya bahwa fisioterapi dapat menyelesaikan keluhan mereka juga meningkatkan pengetahuan dan awareness akan kesehatan.