Nilai Hematokrit pada Pasien Hemodialisa dengan Metode Mikrohematokrit dan Automatik

Abstract

Hematokrit merupakan perbandingan jumlah eritrosit dengan volume darah keseluruhan yang dihitung dalam persentase. Hematokrit dapat diperiksa menggunakan metode mikrohematokrit dan hematology analyzer.Terganggunya fungsi ginjal dalam tubuh, maka mengakibatkan ginjal tidak dapat memproduksi eritroprotein sehingga menyebabkan penurunan nilai hematokrit.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai hematokrit metode mikrohematokrit dan hematology analyzer pada pasien hemodialisa Metode penelitian ini penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Manfaat dari penelitian yang telah dilakukan yaitu sebagai Pemantapan mutu internal laboratorium pada tahap analitik, dimana seorang Ahli Teknologi Laboratorium Medik dapat memilih metode pemeriksaan yang akurat, waktu pemeriksaan yang singkat dan parameter pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan pada satu alat yaitu hematology analyzer. Sampel yang digunakan berjumlah 18 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Analisa data menggunakan uji t dependen.Hasil penelitian diketahui rata-rata nilai hematokrit metode mikrohematokrit lebih tinggi 25.28 % dibandingkan metode hematology analyzer 24.32%. Hasil uji t dependen didapatkan nilai p sig 0.00 lebih kecil dari 0.005 nilai (p= 0.00 < 0.005), secara statistik ada perbedaan nilai hematokrit metode mikrohematokrit dan hematology analyzer, namun tidak mempengaruhi secara klinis terhadap hasil pemeriksaan hematokrit pada pasien.

Gambaran MCV Dan MCH Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Rsud Gambiran Kota Kediri

“…Komplikasi penyakit tuberkulosis paru berupa penurunan kadar hemoglobin (Hb) atau anemia (Talakua et al, 2020). Pemeriksaan diagnosis anemia yaitu dengan indeks eritrosit (Rosidah et al, 2020), hemoglobin (Nidianti et al, 2019), ferritin serum (Idaman et al, 2019) dan hematokrit (Nuraeni, 2020). Tuberkulosis paru dapat menimbukan kelainan hematologi, baik sel-sel hematopoiesis maupun komponen plasma.…”