Permintaan daging sapi di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan mengakibatkan jumlah pemotongan ternak sapi cenderung meningkat pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan kikil terhadap kualitas organoleptik bakso sapi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari Pada Bulan November 2022. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 25 panelis. Perlakuan yang digunakan adalah 100 % daging Sapi (P0), 95% daging sapi dan 5% kikil (P1), 90% daging sapi dan 10% kikil (P2), 85% daging sapi dan 15% kikil (P3) serta 80% daging sapi dan 20% kikil (P4). Variabel penelitian uji kualitas organoleptik meliputi warna, bentuk, aroma, cita rasa, tekstur, kekenyalan dan penerimaan umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji kualitas organoleptik bakso sapi berpengaruh nyata terhadap tekstur, kekenyalan dan penerimaan umum, namun tidak berpengaruh nyata terhadap warna, bentuk, aroma dan cita rasa bakso sapi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perlakuan terbaik terdapat pada bakso sapi dengan penambahan kikil sebesar 15% (P3).
Kata Kunci: Daging sapi, Kikil, Bakso Sapi, Kualitas Organoleptik