ABSTRAKPCC dapat dihasilkan dari batu kapur melalui tiga metoda yaitu metoda solvay, karbonasi dan metoda kaustik soda. Pada penelitian ini PCC disintesis dengan metoda kaustik soda yang dimodifikasi, yakni dengan mereaksikan batu kapur yang sudah dikalsinasi (CaO) dengan asam nitrat, membentuk garam kalsium nitrat yang mudah larut. Larutan garam yang terbentuk direaksikan dengan larutan natrium karbonat sehingga terbentuk endapan kalsium karbonat (PCC). Berdasarkan analisis XRF kandungan CaO dalam batu kapur yang diambil dari 5 daerah (Halaban, Lintau Buo, Bukit Tui, Solok, Indarung) di Sumatera Barat berkisar antara 52,79% sampai 54,93%, dengan kandungan tertinggi pada daerah Lintau Buo (54,93%). PCC yang dihasilkan paling banyak diperoleh pada konsentrasi 2,00 M yaitu 96,52%. Berdasarkan analisis XRD, PCC mempunyai bentuk kristal kalsit dan vaterit dengan ukuran kristal 13,95-14,02 nm, analisis dengan SEM menunjukkan partikel berbentuk kubus (kalsit) dengan ukuran 2 µm.
PENDAHULUANPenggunaan batu kapur pada saat ini hanya terbatas sebagai kapur tohor, kapur pasang dan bahan baku industri semen, sehingga masih bernilai ekonomis rendah. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk meningkatkan nilai mutu produk batu kapur dengan mengolahnya menjadi produk yang lebih berdaya guna dalam industri seperti Precipitated Calcium Carbonate (PCC), sehingga berdaya saing di pasar nasional maupun pasar internasional.PCC adalah produk pengolahan batu kapur melalui serangkaian reaksi kimia. Secara teknis PCC memiliki keistimewaan seperti ukuran partikel yang kecil (skala mikro) dan homogen. Dengan keistimewaan karakteristik yang dimilikinya, pemakaian PCC dalam industri menjadi semakin luas. Saat ini PCC telah digunakan sebagai aditif pada obat-obatan, makanan, kertas, plastik dan tinta [1] . PCC dapat disintesis dari batu kapur dengan tiga metoda yaitu metoda karbonasi, metoda kaustik soda dan metoda solvay. Pada metoda kaustik soda, batu kapur dikalsinasi menjadi CaO, lalu dihidrasi menjadi Ca(OH)2 dan kemudian direaksikan dengan larutan natrium karbonat (Na2CO3) sehingga terbentuk endapan CaCO3 (PCC). Akan tetapi pada metoda ini rendemen PCC yang dihasilkan relatif rendah, karena dibatasi oleh kelarutan Ca(OH)2 yang kecil (Ksp Ca(OH)2 7,9 x 10 -6 ) [2,3] .Modifikasi pembentukan PCC dilakukan dengan menambahkan larutan asam nitrat pada batu kapur yang sudah dikalsinasi sehingga terbentuk garam kalsium yang mudah larut. Hasil perlakuan disaring dan filtrat direaksikan dengan larutan natrium karbonat membentuk endapan kalsium karbonat (PCC).Menurut Ahn et.al [4] larutan asam nitrat dapat meningkatkan kelarutan ion kalsium dalam susu Ca(OH)2 dan asam nitrat merupakan asam kuat yang dapat bereaksi keras dengan oksida logam seperti kalsium oksida membentuk garam yang mudah larut [5] .
METODOLOGI
Alat dan BahanAlat-alat yang digunakan adalah peralatan gelas, termometer, hot plate stirrer, pengaduk