AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan kemiskinan di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah small area estimation (SAE) dengan pendekatan regresi penalized spline (P-Spline). Pendugaan parameter model dasar SAE umumnya membangun suatu model linear campuran yang mengasumsikan bahwa variabel respon dan variabel prediktor mempunyai hubungan linier. Ketika asumsi tersebut tidak terpenuhi, maka dilakukan pendekatan nonparametrik sebagai alternatif pilihan. Salah satunya adalah pendekatan nonparametrik P-Spline. Pada penelitian ini, dilakukan pendugaan parameter model menggunakan P-Spline sehingga diperoleh suatu persamaan regresi efek campuran sebagai model SAE. Selanjutnya model tersebut digunakan untuk menduga tingkat kemiskinan pada area yang tersampling sehingga diperoleh penduga tingkat kemiskinan pada level desa di Kabupaten Mukomuko yang disajikan dalam bentuk peta kemiskinan. Hasil penelitian menunjukkan pendugaan menggunakan model SAE dengan P-Spline memiliki trend (kecenderungan) yang sama dengan penduga langsung. Kecamatan yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi menyebar di bagian Timur Laut dan Tenggara dari Kabupaten Mukomuko yaitu Kecamatan Selagan Raya, Teramang Jaya, Pondok Suguh, dan Air Rami masing-masing memiliki rata-rata kemiskinan yang tinggi. Sedangkan kecamatan dengan tingkat kemiskinan rendah adalah Kecamatan Lubuk Pinang.
Kata Kunci: Kemiskinan, Regresi Penalized Spline, Small Area Estimation, Kabupaten Mukomuko
Abstract
The main objective of this research is to map poverty level in Mukomuko district, Bengkulu Province. The method used in this study is small area estimation (SAE) using Penalized spline regression (P-Spline). In most cases, parameter estimation in SAE-