The Dayak onion plant (Eleutherine palmifolia L.Merr) is a plant that has many health benefits. Empirically, this plant is used to treat acne on the skin caused by the bacteria Staphylococcus aureus. This study aims to formulate and evaluate Dayak onion extract in a gel preparation as an anti-acne at extract concentrations of 1%, 5% and 10%. The results showed that the preparation was brown in color, semi-solid homogeneous texture, typical aroma of Dayak onion, the average pH range of F1, F2, and F3 preparations was 5.2-5.34, the viscosity test range showed a value of 4140-9420 mPas, the range the spreadability test results were 4.07-4.46, and the irritation index for the F1 preparation was 0 (not irritating), while the F2 and F3 preparations were 0.3 (very mild irritation). Testing for anti-acne activity obtained an average inhibition zone of F1 0.3 ± 0.010 mm, F2 0.325 ± 0.014 mm, and F3 0.675 ± 0.021 mm where as the positive control used Medklin® 1%, the diameter of the inhibition zone was 1.75 ± 0.04 mm. The conclusion of this study is that the F3 preparations have the preparations that meet the physical evaluation requirements and the greatest bacterial inhibition value.
Keywords: Acne, Dayak Union, Skin, Staphylococcus aureus
Abstrak
Tanaman bawang dayak (Eleutherine palmifolia L.Merr) merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Secara empiris, tanaman ini digunakan untuk mengobati jerawat pada kulit yang disebabkan salah satunya oleh bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi ekstrak bawang dayak dalam sediaan gel sebagai anti jerawat pada konsentrasi ekstrak 1%, 5%, dan 10%. Hasil penelitian menunjukkan sediaan berwarna coklat, tekstur semi padat yang homogen, aroma khas bawang dayak, rentang pH rata-rata sediaan F1, F2, dan F3 adalah 4,6-6,0, rentang uji viskositas menunjukkan nilai 4140-9420 cP, rentang hasil uji daya sebar 4,07-4,51, dan indeks iritasi sediaan F1, F2, dan F3 nilainya 0 (tidak mengiritasi). Pengujian aktivitas anti jerawat didapatkan rata-rata zona hambat F1 0,26 mm, F2 0,35 mm, dan F3 0,861 mm dimana kontrol positif menggunakan Medklin® 1% diameter zona hambatnya 1,83 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sediaan F3 memiliki sediaan yang memenuhi persyaratan evaluasi fisik dan nilai daya hambat bakteri yang paling besar.
Kata Kunci: Bawang Dayak, Jerawat, Kulit, Staphylococcus aureus