Study on thermal hydraulic behavior of the NuScale reactor during secondary system malfunction that causes a feed water temperature decrease has been conducted using RELAP5 code. This study is necessary to investigate the performance of safety system and design in dealing with an accident. The method used involves simulation of reactor transient through numerical modeling and calculation in RELAP5 code covering primary and secondary system, including the decay heat removal system (DHRS). The investigation focuses on the flow and heat transfer characteristics that occurs during the transient. The calculation result shows that at the beginning, core power increases up to trip set point of 200 MW which is driven by positive feedback reactivity of coolant overcooling and automatic control rod bank adjustment. Meanwhile, the core exit coolant temperature increases up to 600 K. and primary system circulation flow rate speeds up to 556 kg/s. After that, the reactor trips and power drops sharply, followed by opening of DHRS valves and closing of steam line and feed water isolation valves. The simulation shows that, the DHRS are capable to transfer decay heat to the reactor pool and as a result the primary system temperature and pressure decreases. The reactor could stay in safe shutdown state afterward.Keywords: NuScale, RELAP5, feed water, decay heat, simulation SIMULASI KECELAKAAN PENURUNAN TEMPERATUR AIR UMPAN DI REACTOR NUSCALE. Studi tentang perilaku termalhidraulik reaktor NuScale saat terjadi kerusakan sistem sekunder yang menyebabkan penurunan suhu air umpan telah dilakukan dengan menggunakan kode RELAP5. Penelitian ini penting untuk menyelidiki kinerja disain dan sistem keselamatan reaktor dalam menghadapi kecelakaan. Metoda yang digunakan melibatkan simulasi transien reaktor melalui pemodelan dan kalkulasi numerik dengan RELAP5 yang meliputi sistem primer dan sekunder serta sistem pembuangan panas peluruhan (DHRS). Investigasi berfokus pada aliran dan karakteristik perpindahan panas yang terjadi selama transien. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada awalnya, terjadi peningkatan daya teras hingga mencapai titik seting pemadaman (trip) 200 MW, sebagai akibat dari umpan balik reaktivitas positif dari pendinginan fluida sistem primar dan respon otomatis penaikan batang kendali. Sementara itu, suhu keluaran teras meningkat menjadi 600 K serta laju aliran sirkulasi sistem primer meningkat menjadi 556 kg/s. Setelah itu, reaktor padam dimana daya menurun tajam dan diikuti pembukaan katup DHRS dan penutupan katup pada jalur uap dan air umpan. Simulasi ini menunjukkan bahwa, DHRS mampu membuang panas ke kolam reaktor, dimana suhu serta tekanan sistem primer menurun. Reaktor tetap dalam keadaan shutdown aman sesudahnya.Kata kunci: NuScale, RELAP5, air umpan, panas peluruhan, simulasi