This study aims to see the development of Luhut Binsar Panjaitan based on #Pecatluhut through social media Twitter. This research focuses on developing Luhut Binsar Panjaitan on pricing polymerase chain reaction (PCR) tests. This study seeks to answer the question of the substance of the development of the Luhut case studied from November 1, 2021, to November 10, 2021. The research uses the Q-DAS (Qualitative Data Analysis Software) approach with the Nvivo 12 Plus software analysis tool. The research data is Twitter content, namely the hashtag #Pecatluhut. The results of the study show that there is harmful public sentiment towards the policy stipulation made by Minister Luhut Binsar Panjaitan regarding the changing PCR prices and makes the public, not respect and disappointed with his policy, seen from the percentage class that shows performance; very negative (15.05%), moderately negative (45.69%), moderately positive (38.31%), and very positive (0.94%). The percentage that has the highest number is 45%. The hashtag #pecatluhut is complemented by various stories of residents being disappointed by the policies set by minister hut. By analyzing the most frequent words, the researcher took 20 words from #pecatluhut. The content contains a form of public criticism that often disappoints people and has no respect for the performance and pricing of PCR by Minister Luhut Binsar Panjaitan.Keywords: Trending topic, Twitter, #Pecatluhut, political ethics ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan kasus Luhut Binsar Panjaitan berdasarkan #Pecatluhut melalui media sosial Twitter. Fokus penelitian ini untuk mengetahui perkembangan kebijakan yang ditetapkan oleh luhut binsar panjaitan terhadap penetapan harga tes polymerase chain reaction (PCR). Penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan substansi perkembangan kasus luhut yang diteliti mulai dari tanggal 1 november 2021 hingga 10 november 2021. Metode penelitian menggunakan pendekatan QDAS (Qualitative Data Analysis Software) dengan alat analisis software Nvivo 12 Plus. Data penelitian ini adalah konten Twitter yaitu tagar #Pecatluhut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya sentimen negatif masyarakat terhadap penetapan kebijakan yang dibuat oleh Menteri Luhut Binsar Panjaitan terhadap harga PCR yang berubah-ubah dan membuat masyarakat tidak respect dan kecewa atas kebijakannya, terlihat dari kelas persentase yang menunjukkan kinerja; sangat negatif (15.05%), cukup negatif (45.69%), cukup positif (38.31%), dan sangat positif (0.94%). Presentase yang memiliki jumlah paling tinggi 45%. Tagar #pecatluhut dilengkapi dengan berbagai cerita warga yang dikecewakan oleh kebijakan yang ditetapkan oleh menteri luhut. Melalui analisis kata yang paling sering muncul peneliti mengambil 20 kata dari #pecatluhut. Konten tersebut berisi bentuk kritikan masyarakat yang sering membuat masyarakat kecewa dan tidak respect terhadap kinerja dan penetapan harga PCR yang dilakukan oleh Menteri Luhut Binsar Panjaitan.Kata Kunci: Trending topic, Twitter, #Pecatluhut, etika politik