Nutritional Analysis of Octopus hubbsorum B (Cephalopoda: Octopodidae) from the Pacific Ocean, Acapulco, Guerrero, México

Abstract

Aim: To establish the micro and macronutrient values of O. hubbsorum B and to evaluate its potential contribution to Mexican diet, since this organism is available all year in the Mexican Pacific Coast. Study Design: Transversal study. Place and Duration of Study: Samples of Octopus hubbsorum were bought from fishermen in Acapulco, in the Mexican Pacific Coast during Autumn 2016 Original Research ArticleMethodology: Five O. hubbsorum were bought from local fishermen during the second week of Novermber, 2016. Moisture content was determined using the direct drying method. Protein content was determined according to the principle of the Kjeldahl method. Lipid content determination was carried out by the semicontinuous solvent extraction method. Determination of raw fiber was performed by an acid-alkaline digestion. Calcium and iron content was determined by atomic absorption spectroscopy, whilst phosphorous content analysis was performed by colorimetry. Results: High amount of water and protein were found in O. hubbsorum B, being 64.15 % and 69.38%, respectively. On the other hand, lipids were low and no fiber was found. Finally, the content of Ca, Fe and P in mg/100g was 24.33, 1.4 and 120.67 respectively. Conclusion: Octopus hubbsorum B is a rather good source of proteins. This could help diminishing proteic-caloric malnutrition of people living in coastal areas. However, octopus should be eaten with other nutritional sources to get a balanced diet.

Analisis kandungan proksimat Octopus cyanea dari perairan Nusa Tenggara Timur

“…Riset tentang kandungan gizi dari gurita minim dijumpai. Hasil penelusuran dari sumber sekunder menemukan beberapa jenis gurita telah diteliti nutrisinya yaitu Octopus hubbsorum dari perairan Mexico (Abarantes et al, 2017), O. vulgaris dari perairan Portugal (Olivera et al, 2019), komposisi kimia O. vulgaris hasil budi daya dengan pemberian pakan berbeda (Luo et al, 2021). Penelitian-penelitian terkait kandungan nutrisi di Indonesia sulit ditemukan karena umumnya penelitian berfokus kepada habitat, morfometrik, identifikasi jenis, penangkapan dan laporan-laporan perdagangan.…”

“…Gurita diidentifikasi mengacu kepada Roper et al (1984). Preparasi sampel mengacu pada Abarantes et al (2017) yaitu delapan tentakel dari setiap gurita dipotong kemudian dihaluskan untuk digunakan selanjutnya dikeringkan untuk digunakan dalam analisis proksimat. Lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada Figure 1.…”

“…Lee (2010) menjelaskan Cephalopoda mengandung 75-85% protein berdasarkan berat kering. Jika dibandingkan dengan O. hubbsorum (kandungan protein 69,38%, berat kering) dari perairan Laut Pasifik, Acapulco, Guerrero, Meksiko (Abarantes et al, 2017) kandungan protein dari sampel penelitian ini jauh lebih rendah (13,55-18,61%). O. hubbsorum merupakan sumber protein yang baik dalam diet dibandingkan dengan O. cyanea.…”

“…Variasi perbedaan kandungan protein dari beberapa spesies dimungkinkan oleh beberapa faktor meliputi perbedaan spesies dari O. cyanea berkisar 70,79-75,36% lebih tinggi dari temuan pada O. hubbsorum 64,15% (Abarantes et al, 2017).…”

“…Informasi kandungan karbohidrat pada gurita paling sedikit dijumpai, namun demikian jenis berbeda memberikan tampilan jumlah yang bervariasi. Kandungan karbohidrat pada O. hubbsorum 20,53% (Abarantes et al, 2017) lebih tinggi dibandingkan O. cyanea 5,44-6,37% dalam penelitian ini. Profil karbohidrat pada penelitian ini 5,44-6,37%, secara kuantitatif lebih tinggi dari laporan Mouritsen & Styrbaek (2018) pada gurita sebanyak 2 g (dalam 100 g).…”