2020
DOI: 10.22435/asp.v12i2.1440
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Nyamuk Dewasa yang Terperangkap pada Jenis Atraktan Berbeda di Kelurahan Tembalang Kota Semarang

Abstract: Abstract. Tembalang Village is one of the endemic areas of DHF in the city of Semarang (IR 479,6/100.000population). The discovery of chemical resistance cases in mosquitoes requires another alternative as an effortto control dengue that is environmentally friendly, cheap and effective, namely by using mosquito traps withattractants. This study aims to determine the differences in the types of effective attractant materials to beused in mosquito traps as an effort to control mosquitoes. This type of research i… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Atraktan adalah sesuatu yang memiliki daya tarik terhadap serangga (nyamuk) baik secara kimiawi maupun visual (fisik) 4 . Atraktan dapat digunakan untuk memengaruhi perilaku, memantau kepadatan vektor atau menurunkan populasi nyamuk secara langsung tanpa mengganggu binatang lain dan manusia, serta tidak meninggalkan residu pada makanan atau bahan pangan 5 Pengukuran kelembaban dilakukan sebanyak 3 kali dalam 2 jam pada pukul 08.00, 09.00, dan 10.00. Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui bahwa hasil pengukuran kelembaban dengan menggunakan hygrometer didapatkan hasil pengukuran kelembaban berkisar antara 60 -88%.…”
unclassified
“…Atraktan adalah sesuatu yang memiliki daya tarik terhadap serangga (nyamuk) baik secara kimiawi maupun visual (fisik) 4 . Atraktan dapat digunakan untuk memengaruhi perilaku, memantau kepadatan vektor atau menurunkan populasi nyamuk secara langsung tanpa mengganggu binatang lain dan manusia, serta tidak meninggalkan residu pada makanan atau bahan pangan 5 Pengukuran kelembaban dilakukan sebanyak 3 kali dalam 2 jam pada pukul 08.00, 09.00, dan 10.00. Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui bahwa hasil pengukuran kelembaban dengan menggunakan hygrometer didapatkan hasil pengukuran kelembaban berkisar antara 60 -88%.…”
unclassified