Indonesia is a tropical country which has many potential plants as excipients, like starches and tubers. Amylum of taro tuber (Colocasia esculenta) has the potential to be developed into excipient but its use is limited. The purpose of this study was to optimize the formulation and to evaluate the characteristics of captopril tablets by using amylum of taro tuber and HPMC modified as filler and binder on direct compression method. Amylum of taro tuber was obtained by extraction process, then combined with HPMC by partial pregelatination and co-process method. Variation of the starch was divided into five formulation. The main test included friability test, hardness test, dissolution test, and assay. The data analysis was done by theoretical approach between the evaluation result and the literature to observe the result of the modification formulation. It indicated that the combination of equal amount of taro amylum and microcrystalline cellulose (MCC) PH 102 (50% : 50%) has the best result among others. Friability percentage was 0.17 ± 0.07%, disintegration time was 12.09 ± 0.52 minutes, assay was 97.88 ± 1.71% and dissolution test results was 90.65 ± 4.81%.Keywords: Tablet, Captopril, Co-Process, Partial Pregelatination ABSTRAK Indonesia adalah negara tropis yang memiliki banyak tumbuhan yang potensial dikembangkan sebagai bahan tambahan obat seperti pati dan umbi. Amilum dari umbi talas (Colocasia esculenta) berpotensi dikembangkan menjadi bahan tambahan obat tetapi peggunaannya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengevaluasi sediaan tablet kaptopril menggunakan amilum umbi talas dan HPMC yang dimodifikasi sebagai pengisi dan pengikat pada metode kempa langsung. Amilum talas diperoleh melalui proses ekstraksi, kemudian dikombinasi dengan HPMC den gan metode pregelatinasi parsial dan ko-proses. Variasi penggunaan amilum dibedakan menjadi lima formulasi. Pengujian yang dilakukan meliputi evaluasi sifat alir granul sebelum kempa, dan serangkaian evaluasi tablet, yakni uji keragaman bobot, uji keragaman ukuran, uji kerapuhan, uji kekerasan, uji waku hancur, uji disolusi, dan penetapan kadar. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa formulasi yang mengandung amilum talas pregelatinasi : mikrokristalin selulosa (MCC) PH 102 (50:50) memiliki hasil evaluasi sifat fisik tablet yang paling baik dilihat dari uji kerapuhan yaitu 0,17±0,07 %, waktu hancur 12,09±0,52 menit, penetapan kadar 97,88±1,71 % dan hasil uji disolusi 90,65±4,81 %.