2021
DOI: 10.30656/intech.v7i1.3305
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Optimalisasi Keseimbangan Lintasan Produksi Daur Ulang Plastik dengan Pendekatan Ranked Positional Weight

Yusron Hapid,
Supriyadi Supriyadi

Abstract: CV. Barsya Eka Plastindo merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang daur ulang plastik. Pada proses produksinya memiliki dua area dalam pabrik, yaitu area produksi pertama dan area produksi kedua. Penelitian ini fokus ke salah satu area produksi karena memiliki proses yang sama. Permasalahan yang diakibatkan beban kerja tidak merata berdampak pada tingkat efisiensi dan produktivitas kerja yang kurang optimal. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan keseimbangan lintasan produksi berdasarkan beb… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(6 citation statements)
references
References 16 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Untuk menciptakan hasil produk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan merupakan peranan penting lintasan produksi. Untuk p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : mengukur keberhasilan proses produksi dipengaruhi oleh faktor fasilitas produksi dan faktor kualitas sumber daya manusia [3]. Untuk melakukan penyeimbangan pembagian beban tugas dalam stasiun kerja yang ada berdasarkan besaran waktu merupakan tujuan keseimbangan lintasan [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Untuk menciptakan hasil produk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan merupakan peranan penting lintasan produksi. Untuk p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : mengukur keberhasilan proses produksi dipengaruhi oleh faktor fasilitas produksi dan faktor kualitas sumber daya manusia [3]. Untuk melakukan penyeimbangan pembagian beban tugas dalam stasiun kerja yang ada berdasarkan besaran waktu merupakan tujuan keseimbangan lintasan [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peningkatan nilai efisiensi lini dari 66,44% menjadi 77,50%, idle time dari 6.04 menjadi 2,65 menit dan smoothness index dari 2,66 menjadi 1,63 [6]. Peningkatan nilai efisiensi menjadi 80,1%, penurunan balance delay menjadi 19,9 % dan smoothing index menjadi 22,58 detik [7]. Hasil delay keseimbangan yaitu 62,9%, indeks kelancaran menjadi 857,88, efisiensi pelacakan meningkat menjadi 37,1% [8].…”
Section: Beberapa Penelitian Terkait Menggunakan Metodeunclassified
“…Berdasarkan penelitian terdahulu disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Ranked Positional Weight, Region Approach, Largest Candidat Rules, J-Wagon dan Moodie Young didapatkan bahwa banyak terjadinya ketidakseimbangan lintasan disebabkan oleh beban kerja yang tidak merata, meningkatnya delay time, adanya botteneck dan menganggurnya operator di satu stasiun kerja dan sibuknya operator di stasiun kerja lain. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini dapat meningkatkan produktivitas atau mengoptimalkan keseimbangan lintasan produksi dengan meminimalkan idle time, meningkatkan line eficiency, menurunkan balance delay, dan mengupayakan nilai smoothing index mendekati nilai 0, maka semakin seimbang suatu lini [5], [6], [7], [15], [17].…”
Section: Beberapa Penelitian Terkait Menggunakan Metodeunclassified
“…Line balancing merupakan konsep yang banyak dijumpai dalam sistem produksi. Adanya penerapan line balancing bertujuan untuk menyeimbangkan flow produksi guna mengurangi tingkat pemborosan berupa waktu menunggu antar stasiun serta meningkatkan tingkat produktivitas [1]. Keseimbangan lintasan merupakan hal yang penting untuk dapat menjamin kegiatan produksi pada suatu manufaktur dapat berjalan dengan baik [1].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Adanya penerapan line balancing bertujuan untuk menyeimbangkan flow produksi guna mengurangi tingkat pemborosan berupa waktu menunggu antar stasiun serta meningkatkan tingkat produktivitas [1]. Keseimbangan lintasan merupakan hal yang penting untuk dapat menjamin kegiatan produksi pada suatu manufaktur dapat berjalan dengan baik [1]. Efisiensi proses produksi dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan dan konsumen, sehingga meningkatnya daya saing [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified