Optimasi Basis Data Spasial Untuk Mengidentifikasi Lampu Apill Di Kabupaten Sleman

Abstract

Abstrak-Lampu Apill (alat pemberi isyarat lalu lintas) merupakan salah satu rambu lalu lintas penting di jalan raya yang biasa ditempatkan di persimpangan jalan sehingga dapat mengurai kemacetan dan kecelakaan. Petugas sering mengalami kesulitan dalam melakukan pemeliharaan lampu apill karena lokasi lampu apill yang belum terdata dengan baik. Penelitian ini mencoba memberikan solusi dari permasalahan ini yaitu dengan memudahkan petugas dalam melakukan survei data lampu apill, mempermudah dalam mengetahui posisi lampu apill yang akhirnya berdampak pada kemudahan dalam penyusunan anggaran lampu apill. Penelitian dilakukan dalam beberapa langkah yaitu: mencari koordinat lampu apill dengan tepat. Setelah koordinat lampu apill diketahui kemudian dimasukkan dalam basis data spasial. Selanjutnya akan diintegrasikan dengan google maps. Basis data spasial yang diuji adalah basis data denormalisasi dan basis data normalisasi. Hasil dari pengujian basis data spasial adalah basis data denormalisasi memiliki kecepatan yang lebih baik dalam mengakses data daripada basis data normalisasi. Tetapi ukuran basis data denormalisasi lebih besar dari pada basis data normalisasi. Kata kunci-basis data spasial; lampu apill; rambu Abstract-Apill lights (traffic signals) is one of the important traffic signs on the highway which is usually placed at the crossroads so that it can unravel congestion and accidents. Officers often experience difficulties in carrying out maintenance of apill lamps because the location of apill lamps has not been well recorded. This study tries to provide a solution to this problem, namely by facilitating officers in conducting apill lamp survey data, making it easier to determine the position of the apill lamp which ultimately has an impact on the ease in preparing the apill lamp budget. The study was conducted in several steps, namely: finding the exact coordinates of the apill lamp.After the coordinates of the lamp are known then entered in a spatial database. Furthermore, it will be integrated with Google Maps. Spatial databases tested were denormalized database and normalized database. The results of spatial database testing are denormalization database has better speed in accessing data than normalized database. But the size of the normalized database is greater than the denormalization database.

Analysis of Query Restructurization Models in Optimizing Data Execution Response Time on Mysql PHP 7.2.27 Relational Databases

“…Yang mana salah satu bentuk optimasi kueri yang paling umum dilakukan yaitu melalui restrukturisasi kueri asli menjadi model kueri baru yang telah dioptimalisasi diharapkan dapat menghasilkan waktu respons transaksi data menjadi jauh lebih optimal dibandingkan dengan waktu respons yang sebelumnya [4]. Optimalisasi kueri saat ini telah menjadi parameter yang seharusnya dipenuhi dalam merancang dan mengoperasikan pengelolaan data melalui suatu model basis data [5], hal ini dapat dilihat dari banyaknya penelitian terdahulu yang membahas mengenai optimasi kueri dalam hubungannya untuk mempercepat proses transaksi data di antaranya yaitu: optimasi query sederhana guna kecepatan query pada database server [6], optimasi query pada Human Resource Information System (HRIS) di Universitas XYZ [7], optimasi basis data spasial untuk mengidentifikasi lampu APILL di Kabupaten Sleman [8], optimalisasi query MySQL menggunakan Index [9], analisa performansi query pada database Smell [10].…”