Pasar Gunung Parman RT 35 Karang Joang Balikpapan adalah pasar yang dulunya dimanfaatkan warga untuk berjualan namun karena tidak terawat dan kurang peminat maka pasar ini menjadi terbengkalai. Persaingan dengan pasar malam yang beroperasi tiap rabu malam juga menjadi penyebab kurangnya peminat, dagangannya lebih lengkap dan ramai pengunjung. Hal ini menyebabkan daya tarik Pasar Gunung Parman semakin berkurang dan bangunannya pun semakin terbengkalai dan rusak. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membangun kembali pasar yang telah mati dan kemudian menghidupkan aktivitas perdagangan RT 35 sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah Participatory Action Research (PAR), pendekatan ini berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Adapun alur pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yaitu dimulai dari survei lokasi, kemudian mengumpulkan data primer dan sekunder, menjaring pendapat, desain, pembangunan pasar dan promosi. Hasil yang telah didapatkan selama kegiatan adalah adanya peningkatan solidaritas antar masyarakat, pemahaman dan pengetahuan masyarakat. Solidaritas atau kebersamaan dicapai pada saat pengerjaan bangunan fisik pasar yang dikerjakan pada saat hari libur bahkan sampai malam hari. Masyakarat lebih guyub karena pengabdian ini sebagai sarana untuk berkumpul dan menuangkan kreativitas. Topografi dari lahan pasar cukup miring sehingga perlu kreativitas agar pasar tetap dapat dibangun dan mempermudah konsumen. Ketercapaian pengetahuan tentang perencanaan desain pasar lewat diskusi bersama, pengetahuan tentang promosi pasar melalui media sosial serta meningkatkan semangat gotong royong dalam membangun pasar. Oleh karena itu, perlunya untuk merevitalisasi pasar sebagai bentuk peningkatan nilai dan fungsi pasar RT 35 Kelurahan Karang Joang.