Proses pengawetan ikan merupakan salah satu bagian penting dari mata rantai industri perikanan, dimana kesegaran ikan dipertahankan selama mungkin dengan cara menghambat penyebab kemunduran mutu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh maserat kasar dari buah mangrove Avicennia marina yang berpotensi sebagai bahan pengawet alami ikan segar. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, maserasi dan aplikasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah bentuk esktrak yang digunakan, yaitu maserat buah mangrove dan maserat serbuk buah mangrove. Faktor kedua adalah lama penyimpanan, yaitu 0, 4, 8, dan 12 hari. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak dua kali. Data yang diperoleh berupa hasil uji fitokimia buah mangrove, kandungan protein ikan dan nilai organoleptik ikan nila selama penyimpanan. Data protein dan organoleptik dianalisis dengan ANOVA pada tingkat kepercayaan 95 %, apabila ada beda nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah mangrove Avicennia marina mengandung senyawa fitokimia berupa alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin dan tanin. Berdasarkan analisis ragam interaksi antara bentuk maserat dan lama penyimpanan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar protein ikan nila. Secara keseluruhan, nilai organoleptik ikan nila dipengaruhi oleh interaksi antara bentuk maserat dan lama penyimpanan, dimana maserat serbuk memiliki nilai organoleptik lebih tinggi dibandingkan maserat utuh selama penyimpanan. Kata kunci: Avicennia marina, kemunduran mutu ikan, maserat, pengawet, penyimpanan