The aim of this research is to analyze the preference level and prebiotic potency of purple rice that is preffered by group of people in Bali. Purple rice with various pasta proportions, which are 100, 200, 300, 400 and 500 g added to 700 g of rice and tested of preference level. The next part was analyzing the Organoleptic and prebiotic capacity of the best purple rice were tested. Prebiotic capacity testing using Bifidobacterium longum and Lactobacillus acidophillus cultured in MRS modified media plus coarse fibers of purple rice and used control of fibers of fresh sweet potato, sweet potato pasta, rice and cooked rice. Parameters observed were preferable level of purple rice, probiotic bacteria growth and prebiotic activity score. This research were designed as Completely Randomized Design (RAL) with 2 replicates and data of the results were analyze at variation of 95% reliance interval and, if there was real difference, it would be continued by Duncan's Multiple Range Test. The results of research indicated that purple rice made of ratio of 100 g rice: 300 g mixture was preferably by panelists. Prebiotic activity score of purple rice was higher than white rice, -0.006 + 0.2 for Bifidobacterium longum and -0.015 + 05 for Lactobacillus acidophilus were means that purple rice has best capacity to become a prebiotic than cooked rice or white rice.Keywords: purple rice, purple sweet potato, prebiotic
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesukaan dan potensi prebiotik dari nasi ungu yang merupakan makanan tradisional yang disukai oleh kelompok masyarakat di Bali. Nasi ungu dengan berbagai proporsi pasta ubi jalar ungu yaitu 100, 200, 300, 400 dan 500 g pasta yang ditambahkan ke dalam 700 g beras dan diuji tingkat kesukaan. Tahap selanjutnya potensi prebiotik dari produk nasi ungu yang disukai oleh panelis. Pengujian potensi prebiotik menggunakan dua kultur bakteri yakni Bifidobacterium longum dan Lactobacillus acidophillus yang ditumbuhkan pada media MRS modifikasi yang ditambahi serat kasar dari nasi ungu dan dipergunakan kontrol berupa serat kasar ubi jalar segar, pasta ubi jalar, beras dan nasi. Parameter yang diamati antara lain tingkat kesukaan terhadap nasi ungu, pertumbuhan bakteri probiotik dan skor aktivitas prebiotik. Rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 kali ulangan dan data hasil penelitian akan dianalisis variansi pada tingkat kepercayaan 95% dan apabila terdapat perbedaan yang nyata akan dilanjutkan dengan Duncan's Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasi ungu yang dibuat dengan perbandingan 700 g beras ditambah 300 g pasta secara sensoris paling disukai panelis. Score aktifitas prebiotik untuk nasi ungu lebih tinggi dibandingkan dengan nasi putih yakni sebesar -0,006 ± 0,2 untuk Bifidobacterium longum dan -0,015 ± 05 untuk Lactobacillus acidophilus yang berarti nasi ungu lebih berpotensi sebagai prebiotik dibandingkan dengan nasi putih.Kata kunci: nasi ungu, ubi jalar ungu, prebiotik