Recovery Cu pada pengolahan bijih tembaga perlu dioptimalkan mengingat kebutuhan industri terhadap logam Cu yang sangat besar. Salah satu cara pengolahan bijih tembaga menggunakan metode pelindian menggunakan larutan H2SO4. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh variabel konsentrasi larutan H2SO4 dan waktu proses pelindian terhadap recovery Cu, Fe, Zn. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen skala laboratorium dengan variabel konsentrasi H2SO4 : 20 g/L dan 40 g/L, sedangkan variabel waktu proses pelindian : 0,5 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 24 jam, 30 jam, 48jam, dan 72 jam. Selanjutnya untuk karakteristik bijih tembaga yang diolah mengandung Cu 1,68%, Fe 39,27%, dan Zn 1,38%. Analisa kandungan Cu, Fe, Zn dari sampel larutan kaya menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelindian menggunakan larutan H2SO4 dengan konsentrasi 20 g/L menghasilkan recovery tertinggi : Cu sebesar 79% (24 jam pelindian), Fe sebesar 3,0% (72 jam pelindian), Zn sebesar 85% (72 jam pelindian). Sedangkan pelindian menggunakan larutan H2SO4 dengan konsentrasi 40 g/L menghasilkan recovery tertinggi : Cu sebesar 68% (72 jam pelindian), Fe sebesar 3,3% (72 jam pelindian), Zn sebesar 95% (72 jam pelindian). Hasil penelitian ini sangat penting karena dapat menemukan konsentrasi larutan H2SO4 dan waktu pelindian terbaik sehingga dapat menghemat penggunaan larutan H2SO4 dan waktu pelindian.