Tofu industry wastewater is one of the environmental pollutants that need more effective treatment. Ozonation and adsorption method is known to have the capability to oxidize organic compound in wastewater. Adsorption is done by using Granular Activated Carbon (GAC) as an adsorbent to increase tofu wastewater degradation process by adsorbing organic materials and increasing production of hydroxyl radical as the main oxidizing agent. This research is carried out to evaluate the performance of ozonation, adsorption, and combination of both in processing tofu wastewater. To evaluate the significance of ozone dosage and amount of GAC used, these variations are varied which are 60, 111, and 155 mg/h of ozone dosage and 50, 75, and 100 g of the amount of GAC used. Parameters of the process are organic substances of tofu wastewater such as Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), and pH. The measurements are being done using a spectrophotometer, colorimeter, and pH meter. The outcome of this research is to provide an alternative method in the liquid waste treatment of the tofu industry and the processed wastewater to meet the environmental quality standards. The more ozone and the more quantity of GAC used, the higher the quantity of hydroxyl radicals formed. Addition of GAC in the ozonation process results in more than 100% increase in hydroxyl radical production. Combination of ozonation and adsorption is able to remove 377.12 mg/L of COD and 26 mg/L of TSS.
ABSTRAKLimbah cair industri tahu merupakan salah satu pencemar lingkungan yang membutuhkan proses pengolahan yang lebih efektif. Metode ozonasi dan adsorpsi telah diketahui dapat mengoksidasi senyawa organik di dalam air. Proses adsorpsi dilakukan dengan menggunakan Granular Activated Carbon (GAC) sebagai adsorben untuk meningkatkan efektivitas proses degradasi limbah cair tahu dengan cara mengadsorpsi material organik dan meningkatkan produksi radikal hidroksil, agen oksidator utama. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi performa ozonasi, adosrpsi, dan kombinasi keduanya dalam degradasi limbah cair tahu. Untuk mengevaluasi seberapa signifikan pengaruh dosis ozon dan jumlah GAC yang digunakan, kedua parameter ini divariasikan yaitu menggunakan 60, 111, and 155 mg/jam ozon dan 50, 75, dan 100 g GAC yang digunakan. Paramater dari penelitian ini adalah jumlah senyawa organik dalam bentuk Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), dan pH di dalam limbah cair tahu. Pengukuran parameter-parameter ini menggunakan spektrofotometer, kolorimeter, dan pH meter. Luaran dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan metode alternative dalam pengolahan limbah cair industri tahu agar dapat memenuhi standar baku mutu lingkungan. Makin banyak ozon dan GAC yang digunakan, makin besar jumlah radikal OH yang dihasilkan. Penambahan GAC pada proses ozonasi meningkatkan jumlah radikal OH yang dihasilkan hingga lebih dari 100%. Kombinasi ozonasi dan adsorpsi dapat menurunkan COD hingga 377,12 mg/L dan TSS 26 mg/L.