2021
DOI: 10.1504/jgba.2021.10036998
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Organisational commitment, work engagement and job performance: empirical study on Nigeria's public healthcare system

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(3 citation statements)
references
References 47 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Idris et al (2021) yang menyatakan bahwa affective organizational commitment gagal menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap job engagement dan job performance di rumah sakit. Affective organizational commitment terdiri dari komitmen afektif (affective commitment), komitmen normatif (normative commitment) dan komitmen kontinuansi (continuance commitment) (Idris et al, 2021). Pada penelitian tersebut, ditemukan bahwa komitmen afektif (keterikatan emosional) dan komitmen normatif (yaitu, komitmen yang didasarkan pada tugas moral) karyawan terhadap organisasinya cukup baik.…”
Section: Hasilunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Idris et al (2021) yang menyatakan bahwa affective organizational commitment gagal menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap job engagement dan job performance di rumah sakit. Affective organizational commitment terdiri dari komitmen afektif (affective commitment), komitmen normatif (normative commitment) dan komitmen kontinuansi (continuance commitment) (Idris et al, 2021). Pada penelitian tersebut, ditemukan bahwa komitmen afektif (keterikatan emosional) dan komitmen normatif (yaitu, komitmen yang didasarkan pada tugas moral) karyawan terhadap organisasinya cukup baik.…”
Section: Hasilunclassified
“…Pada penelitian tersebut, ditemukan bahwa komitmen afektif (keterikatan emosional) dan komitmen normatif (yaitu, komitmen yang didasarkan pada tugas moral) karyawan terhadap organisasinya cukup baik. Namun komitmen kontinuansi (komitmen berkelanjutan) pada karyawan di rumah sakit tersebut rendah sehingga membuat affective organizational commitment gagal menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap job engagement dan job performance (Idris et al, 2021). Hal ini dapat disebabkan karena adanya sifat dasar dari sebuah komitmen dalam pekerjaan, yaitu komitmen afektif dan normatif dihasilkan dari ketakutan akan hilangnya manfaat yang ditawarkan organisasi terhadap karyawannya, sedangkan komitmen berkelanjutan dihasilkan dari perasaan individu secara personal terhadap organisasinya.…”
Section: Hasilunclassified
See 1 more Smart Citation