Pendahuluan: Profil wajah cekung dan anterior crossbite merupakan gambaran morfologi wajah khas pada maloklusi kelas III dan diperkuat oleh hasil analisis sefalometri lateral. Terkadang maloklusi kelas III disertai dengan ukuran gigi yang lebih kecil dari normal sehingga menyebabkan terbentuknya gigi bercelah. Gambaran tersebut tentu semakin mengurangi estetika wajah pasien maloklusi kelas III. Tujuan laporan kasus ini adalah menyampaikan perawatan maloklusi kelas III yang memiliki malposisi anterior crossbite dan central diastema. Laporan kasus: Seorang pasien wanita usia 32 tahun, berprofesi sebagai jurnalis datang ke RSKGM FKG UI dengan keluhan gigi atas bercelah, gigi bawah maju serta merasa senyum kurang menarik. Perawatan ortodontik dilakukan menggunakan protraction arch dengan tujuan menghilangkan anterior crossbite serta menutup gigi bercelah. Hasil perawatan selama 18 bulan, anterior crossbite dan celah gigi sudah terkoreksi, tercapai overjet positif, gigi insisif atas memberi dukungan bagi bibir sehingga profil wajah menjadi lurus dan penampilan menjadi lebih baik. Simpulan: Perawatan ortodontik menggunakan protraction arch pada kasus prognati mandibula dengan anterior crossbite dan central diastema memberikan hasil yang cukup baik karena diskrepansi dentoalveolar masih tergolong ringan, tidak terdapat diskrepansi transversal dan didukung oleh pola pertumbuhan wajah dalam rentang normal atau cenderung ke arah horizontal dan dapat memperbaiki fungsi pengunyahan dan estetika.Kata kunci: Anterior crossbite, maloklusi kelas III, central diastema, protraction arch. ABSTRACT Introduction: Concave profile and anterior crossbite are common facial deformity appear in skeletal class III, besides the lateral cephalometric analysis. Frequently, small-sized teeth appear in class III malocclusion cases which causes spacing. Spaced teeth caused unpleasing appearance. This case report described conventional orthodontic treatment for skeletal class III with anterior crossbite and central diastema. Case report: A 32 years-old-female journalist came to the Dental Hospital of the Faculty of Dentistry University of Indonesia complaining about her central diastema in the upper arch, forwardly lower jaw position and unpleasant smile. The orthodontic treatment using protraction arch aimed at correcting anterior crossbite and eliminating spaced teeth. An 18-months treatment successfully fixed the anterior crossbite and spaced teeth. Ideal overjet was achieved, upper teeth camouflaged the mid-face deficiency; therefore, create a balanced facial profile. Conclusion: Orthodontic treatment using arch protraction in the case of mandibular prognosis with anterior crossbite and central diastema gives good results because dentoalveolar discrepancy is still relatively mild. There is no transversal discrepancy and supported by facial growth patterns in the normal range, or tends to be horizontal, and proven to be able to improve the mastication and aesthetical function.Keywords: Anterior crossbite, malocclusion class III, central diastema, protraction arch.