Latar belakang. Penyebab imun tersering trombositopenia refrakter adalah adanya antibodi terhadap human leukocyte antigens (HLA) dan atau human platelet antigens (HPA). Salah satu strategi untuk mengidentifikasi unit trombosit yang kompatibel untuk resipien adalah dengan uji silang serasi (crossmatching).Tujuan. Mengetahui efektivitas uji silang serasi sebagai tata laksana trombositopenia refrakter.Metode. Penelusuran literatur secara daring, digunakan instrumen pencari Pubmed, Cochrane, Clinical key, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah ”crossmatching”,”platelet transfusion”,“thrombocytopenia”, “refractory”, dan “efficacy”.Hasil. Terdapat 3 artikel yang relevan dengan masalah. Penelitian kohort terhadap 100 transfusi trombosit dengan uji silang serasi menunjukkan hasil rerata 24 jam jumlah trombosit pascatransfusi secara signifikan lebih tinggi pada kelompok kompatibel (9,250±026,6) daripada kelompok inkompatibel (6,757.94±2,656.5), p<0.0001. Penelitian kohort yang kedua juga menunjukkan perbedaan kenaikan jumlah trombosit pascatransfusi antara kelompok kompatibel dan inkompatibel bermakna secara signifikan (p=0,041). Pada penelitian kohort ketiga, transfusi trombosit inkompatibel terbukti meningkatkan risiko terjadinya respons kenaikan trombosit yang buruk pada 1 jam (OR: 5,38; 95% CI: 2,060-14,073; p<0,001), tetapi tidak pada 24 jam (OR: 1,400; CI: 0,572-3,434; p=0,46). Terdapat perbedaan bermakna antara jumlah absolut trombosit pada 1 jam dan 24 jam pascatransfusi trombosit (p<0,001). Kesimpulan. Transfusi trombosit hasil uji silang serasi yang kompatibel efektif diberikan pada pasien dengan kondisi trombositopenia refrakter.