Pacioli, Profit, and Positivism: How Inherited Professional and Academic Traditions Have Stymied Accounting Scholarship

Abstract

Many criticisms have been leveled at the dominant positivist accounting research paradigm. This paper links this modern research paradigm to the development of double entry bookkeeping, which itself was part of a larger intellectual movement toward quantitative knowledge production, referred to herein as the quantification paradigm shift. Among the items discussed are the socio-economic forces that facilitated this shift, the role played by this movement in the development of accounting techniques, the advent of the concept of profit, and the emergence of positivism in accounting research. These items will be analyzed in the light of historical changes in philosophy and science, critical perspectives on the dominant research paradigm, and calls for alternative research programs.

Rudimentary capital budgeting for a utopian Italian colony in Australia: Accounting as an advocating device

“…After the Italian unification of 1861, a liberal and anti-clerical movement developed throughout Italy, opposing the force of the spiritual and the Roman Church (Ivaldi et al, 2017). Positivists stated that ‘knowledge is advanced by studying objective, tangible aspects of reality, making quantitatively measurable observations about these aspects’ (Badua and Racca, 2017: 103).…”

Praktik Akuntansi Betawian dalam Perspektif Kuasa dan Pengetahuan

“…Kekayaan sebagai simbol status dalam sistem kapitalis menjadikan pengukurannya tidak lagi pada kualitas manusianya, tetapi lebih pada jumlah atau kuantitas harta yang dimilikinya. Pengembangan dalam sistem kapitalis adalah ditimbulkannya semangat individualistis, baik dalam berkonsumsi maupun berproduksi (Sanders, 2016;Badua & Racca, 2017). Sistem kapitalis tidak lagi memandang kejujuran sebagai ukuran solidaritas dan keluhuran berperilaku.…”

“…Praktik akuntansi dibentuk oleh lingkungan sosial dan sekaligus membentuk lingkungan sosial itu sendiri (Budiasih, 2016). Akuntansi sebagai suatu ilmu sosial, praktiknya juga tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi dan kapitalisme (Badua & Racca, 2017). Hal ini mengakibatkan hubungan yang sangat erat antara praktik akuntansi dan kapitalisme yang akhirnya dapat menimbulkan adanya perkembangan praktik akuntansi yang berdampingan dengan kapitalisme itu sendiri.…”

“…Apabila lingkungan sosial yang membentuk akuntansi tersebut adalah lingkungan kapitalisme, maka perkembangan praktik akuntansi sebagai suatu ilmu sosial juga akan berlandaskan kapitalisme. Praktik akuntansi dalam lingkungan kapitalisme juga pada akhirnya akan tidak berdaya dan terperangkap dalam gelombang arus kapitalisme itu sendiri (Badua & Racca, 2017). Perkembangan praktik akuntansi dalam lingkungan sosial (Budiasih, 2016) yang sangat dominan budaya kapitalismenya akan mengakibatkan perilaku individu-individu yang termasuk di dalamnya juga akhirnya ikut berperilaku kapitalis.…”

Diskursus Sains Kontemporer Dan Implikasinya Pada Akuntansi

“…Perkembangannya dalam ilmu sosial juga muncul pada buku fenomenal dari Burell & Morgan (1979) dalam wacana organisasi yang membagi paradigma menjadi empat, yaitu fungsionalis, interpretif, radikal humanis dan radikal struktural. Lebih khusus di bidang akuntansi dilakukan Chua (2019) misalnya membagi paradigma positif, interpretif dan kritis dengan asumsi yang berbeda, demikian pula dengan Badua & Racca (2017) dan Belkaoui (1996).…”