Logam merupakan salah satu jenis kemasan pangan yang banyak digunakan, untuk mencegah korosi. Logam biasanya dilapisi dengan pelapis epoksi resin seperti bisfenol A (BPA). BPA dapat mempengaruhi sistem endokrin dan dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai jaringan serta organ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan migrasi BPA pada kemasan kaleng sarden dan kornet serta paparannya pada penduduk Indonesia. Sampel yang digunakan adalah kemasan kaleng kosong untuk sarden dan kornet masing-masing 12 buah kemudian dianalisis menggunakan HPLC-UV Vis. Hasilnya menunjukkan bahwa konsetrasi migrasi BPA dalam kemasan kaleng sarden (menggunakan simulan etanol 20%) berkisar antara 0,005 – 0,05 mg/kg. Sedangkan dalam kemasan kaleng kornet (menggunakan simulan etanol 10%) sebesar 0,005 mg/kg. Rerata estimasi paparan perhari migrasi BPA dari konsumsi sarden dalam kaleng tertinggi terdapat pada usia 24-59 bulan yaitu 0,0546 µg/kgBB, sedangkan estimasi paparan perhari migrasi BPA dari konsumsi kornet dalam kaleng tertinggi terdapat pada usia anak 5-12 tahun yaitu sebesar 0,0066 µg/kgBB. Nilai risiko P95 untuk paparan migrasi BPA dari konsumsi sarden dalam kaleng pada seluruh kelompok usia sebesar 2,3883% sedangkan nilai risiko paparan dari konsumsi kornet dalam kaleng pada seluruh kelompok usia sebesar 0,3846%. Nilai risiko tersebut tidak melebihi asupan harian yang dapat ditoleransi sementara (tTDI), yang mengindikasikan bahwa paparan migrasi BPA melalui kemasan kaleng sarden dan kornet akibat mengkonsumsi sarden dan kornet tidak menimbulkan risiko bahaya terhadap kesehatan manusia di Indonesia.