2023
DOI: 10.15575/jt.v6i1.24168
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Palangka Raya People’s Responses to the Governor's Circular on Covid-19 Pandemic

Abstract: Circular of the Governor of Central Kalimantan Number 443.2/20/BU, namely promoting social distancing by staying away from mass gatherings. Through these provisions, the government seeks to achieve a common goal: to prevent and minimize the spread of the covid-19 virus. This investigation that has been carried out seeks to understand the reality felt by residents of Palangka Raya. Researchers used qualitative research methods with a descriptive narrative approach. Data sources come from observations, interview… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 6 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Peneliti kemudian menggali Salshabilha, sebagai narasumber mengenai apa saja faktor pendukung pengimplementasian kurikulum 2013 di SDN 1 Ugang Sayu, Salshabilha menimpali, "Untuk faktor pendukung pengimplementasian kurikulum 2013 ini tentu cukup tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang atau mendukung prsoses belajar mengajar peserta didik dan tenaga pendidik serta aktivitas peserta didik itu sendiri juga menjadi faktor pendukung ketika kegiatan disusun dengan tepat sesuai dengan tujuan kurikulum yang sudah ditetapkan dan tidak lupa juga memprioritaskan pembentukan karakter peserta didik" (Salshabilha/wawancara/faktorpendukung/11112021) Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber peneliti menemukan bahwa faktor pendukung pengimplementasian kurikulum 2013, dan mungkin saja kurikulum sekarang ini (kurikulum merdeka) ini diharapkan tersedianya sarana, komunikasi, dan termasuk pemikiran kritis yang memadai searaha dengan tujuan kurikulum berkelanjutan (Apandie & Rahmelia, 2020Mariani, 2020Mariani, , 2022aMariani, , 2022bVeronica, 2022;Veronica & Munte, 2022;Widyasari, 2021). Salshabilha mengharapkan bahwa guru SDN 1 Ugang Sayu setelah penerapan kurikulum 2013, Salshabilha menginginkan dalam bentuk harapan, "Untuk harapan sih tidak terlalu banyak ya kami hanya mengharapkan adanya pelatihan lebih lanjut mengenai kurikulum 2013 ini, diharapkan juga buku-buku segera diadakan dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan kami para pendidik dan peserta didik agar proses belajar mengajar bisa lebih efektif" (Salshabilha/wawancara/harapanguru/11112021 Jadi, yang dapat peneliti simpulkan mengenai apa yang diharapkan oleh para pendidik setelah diterapkannya kurikulum 2013 mereka mengharapkan adanya pelatihan lebih lanjut mengenai kurikulum 2013 dan mengharapkan buku-buku segera diadakan dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan kami para pendidik dan peserta didik (Natalia, 2019(Natalia, , 2020(Natalia, , 2023 e-ISSN: 2963-072X http://journals.eduped.org/index.php/jpsd p-ISSN: 2964-9838 Natalia et al, 2020;SUGIYANTO et al, 2014); (Millner, 2021;Munte, 2017); (Suryani et al, 2023). Peneliti memperhatikan melalui wacana Salshabilha bahwa harapan pasti ada, baik bagi peserta didik, guru, penerima manfaat lainnya melalui pengembangan kurikulum beserta perkembangannya dari masa ke masa.…”
Section: Arah Pergeseran Dan Titik Temu Kurikulum K13 Dan Kurikulum M...unclassified
“…Peneliti kemudian menggali Salshabilha, sebagai narasumber mengenai apa saja faktor pendukung pengimplementasian kurikulum 2013 di SDN 1 Ugang Sayu, Salshabilha menimpali, "Untuk faktor pendukung pengimplementasian kurikulum 2013 ini tentu cukup tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang atau mendukung prsoses belajar mengajar peserta didik dan tenaga pendidik serta aktivitas peserta didik itu sendiri juga menjadi faktor pendukung ketika kegiatan disusun dengan tepat sesuai dengan tujuan kurikulum yang sudah ditetapkan dan tidak lupa juga memprioritaskan pembentukan karakter peserta didik" (Salshabilha/wawancara/faktorpendukung/11112021) Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber peneliti menemukan bahwa faktor pendukung pengimplementasian kurikulum 2013, dan mungkin saja kurikulum sekarang ini (kurikulum merdeka) ini diharapkan tersedianya sarana, komunikasi, dan termasuk pemikiran kritis yang memadai searaha dengan tujuan kurikulum berkelanjutan (Apandie & Rahmelia, 2020Mariani, 2020Mariani, , 2022aMariani, , 2022bVeronica, 2022;Veronica & Munte, 2022;Widyasari, 2021). Salshabilha mengharapkan bahwa guru SDN 1 Ugang Sayu setelah penerapan kurikulum 2013, Salshabilha menginginkan dalam bentuk harapan, "Untuk harapan sih tidak terlalu banyak ya kami hanya mengharapkan adanya pelatihan lebih lanjut mengenai kurikulum 2013 ini, diharapkan juga buku-buku segera diadakan dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan kami para pendidik dan peserta didik agar proses belajar mengajar bisa lebih efektif" (Salshabilha/wawancara/harapanguru/11112021 Jadi, yang dapat peneliti simpulkan mengenai apa yang diharapkan oleh para pendidik setelah diterapkannya kurikulum 2013 mereka mengharapkan adanya pelatihan lebih lanjut mengenai kurikulum 2013 dan mengharapkan buku-buku segera diadakan dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan kami para pendidik dan peserta didik (Natalia, 2019(Natalia, , 2020(Natalia, , 2023 e-ISSN: 2963-072X http://journals.eduped.org/index.php/jpsd p-ISSN: 2964-9838 Natalia et al, 2020;SUGIYANTO et al, 2014); (Millner, 2021;Munte, 2017); (Suryani et al, 2023). Peneliti memperhatikan melalui wacana Salshabilha bahwa harapan pasti ada, baik bagi peserta didik, guru, penerima manfaat lainnya melalui pengembangan kurikulum beserta perkembangannya dari masa ke masa.…”
Section: Arah Pergeseran Dan Titik Temu Kurikulum K13 Dan Kurikulum M...unclassified
“…Eastern cultures that prioritize manners, for instance, are not inherently inferior to Western cultures that prioritize cognitive learning. In fact, according to researchers, comparing the two is a misguided endeavor (Munte, 2022b;Munte & Natalia, 2022;Natalia, 2020Natalia, , 2023Natalia, Tarantang, & Astiti, 2020;Nindi et al, 2022;Putri, Suriani, Sefle, & Munte, 2023;Riska, Liansih, Gustina, & Munte, 2023;Telhalia & Natalia, 2021. The authors argue that not all subjects involved in the learning process in eastern countries, including Indonesia, are always based on politeness.…”
Section: Constructionism Philosophy's Presence In and Through Culturesmentioning
confidence: 99%
“…Guru di Indonesia memiliki organisasi profesi yang dibentuk pada 25 November 1945 yang bernama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Dengan adanya organisasi profesi guru maka terdapat pula kode etik organisasi tersebut atau profesi (Hasan et al, 2023;Munte, 2023); (Natalia, 2023;Sarmauli, n.d.;Simanjuntak, 2019;Susanto, Natalia, Jeniva, & Veronica, 2022;Telhalia, 2023;Telhalia & Natalia, 2022); (Millner, 2021); (Supriatin et al, 2022). Kode etik merupakan norma-norma yang mesti dilaksanakan oleh para anggota profesi guru dalam menjalankan profesinya.…”
Section: Aktualisasi Kode Etik Pendidikan Agama Kristenunclassified