2022
DOI: 10.32939/islamika.v21i02.817
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Paradigma Penelitian Manuskrip Al-Qur’an: dari Diskursus ke Metodologi

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk memahami metodologi penelitian manuskrip Al-Qur’an berdasarkan asumsi-asumsi dasar penelitian. Kebutuhan atas metodologi manuskrip Al-Qur’an didasarkan atas jumlah manuskrip Al-Qur’an yang banyak disimpan tidak hanya di Indonesia melainkan juga di negara lain, seperti Inggris, Belanda, Malaysia dsb. banyaknya manuskrip Al-Qur’an yang ditemukan berbanding terbalik dengan jumlah penelitian terhadap manuskrip Al-Qur’an. beberapa perguruan tinggi di Indonesia, khususnya prodi Ilmu Al… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penelitian filologi di Indonesia saat ini, hampir kebanyakan menganalisis teks sebagai topik penelitiannya dengan penekanan pada aspek sintaksis dan semantis. Adapun, analisis kodikologis, saat ini masih menekankan pada analisis aspek material dan teknik yang menyertai naskah (Mursyid, 2021;Shoheh, 2015). Berdasarkan hal tersebut, kiranya dapat diajukan satu pandangan bahwa kajian filologi lebih lanjut patut dipertimbangkan pula pendekatan lain seperti yang dilakukan dalam kajian tradisi lisan atau kajian sastra, baik pendekatan sosiologis, antropologis, sejarah, atau pendekatan lainnya yang dapat memperkaya penelitian filologi.…”
unclassified
“…Penelitian filologi di Indonesia saat ini, hampir kebanyakan menganalisis teks sebagai topik penelitiannya dengan penekanan pada aspek sintaksis dan semantis. Adapun, analisis kodikologis, saat ini masih menekankan pada analisis aspek material dan teknik yang menyertai naskah (Mursyid, 2021;Shoheh, 2015). Berdasarkan hal tersebut, kiranya dapat diajukan satu pandangan bahwa kajian filologi lebih lanjut patut dipertimbangkan pula pendekatan lain seperti yang dilakukan dalam kajian tradisi lisan atau kajian sastra, baik pendekatan sosiologis, antropologis, sejarah, atau pendekatan lainnya yang dapat memperkaya penelitian filologi.…”
unclassified