2015
DOI: 10.14421/jpai.2015.122-03
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Paradigma Revolusi Mental Dalam Pembentukan Karakter Bangsa Berbasis Sinergitas Islam Dan Filsafat Pendidikan

Abstract: Mental revolution associated with a massive revamp of the human mind which manifests in three mindset patterns, confident, and patterns of taste-spirituality that bear behavior. That three patterns were based on the values that is planted in a person, they are: religion, culture-tradition, and philosophy of the nation. The existence of a person’s mental character is influenced by many factors, namelyeducation, environment, heredity and global culture. The global culture is useful to make everything easier to d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

1
15
0
12

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 19 publications
(28 citation statements)
references
References 0 publications
1
15
0
12
Order By: Relevance
“…Sedangkan ketika ada perilaku buruk (bad character), maka hal tersebut terjadi secara aksidental yang sifatnya hanya sementara. Dalam aliran ini, manusia dilahirkan secara fitrah dan mengarah kepada kebaikan secara kodrati, kemudian lingkunganlah yang membuatnya melakukan penyimpangan (Maragustam, 2015).…”
Section: Tinjauan Filosofis Pemikiran Ibnu Miskawaihunclassified
“…Sedangkan ketika ada perilaku buruk (bad character), maka hal tersebut terjadi secara aksidental yang sifatnya hanya sementara. Dalam aliran ini, manusia dilahirkan secara fitrah dan mengarah kepada kebaikan secara kodrati, kemudian lingkunganlah yang membuatnya melakukan penyimpangan (Maragustam, 2015).…”
Section: Tinjauan Filosofis Pemikiran Ibnu Miskawaihunclassified
“…43 Religius atau nilai spiritual keagamaan menjadi nilai utama karakter yang perlu diinternalisasikan karena berkaitan dengan pandangan pribadi dan perilaku seseorang yang mengekspresikan tujuan hidup dan arti hidup, kesadaran diri, dan segala yang dialami selalu dikaitkan dengan dimensi transendental yaitu Tuhan Yang Maha Esa, yang berimplikasi pada semangat kebangsaan atau hubbul wathan dan cinta sesama. 44 Selanjutnya, relevansi teori humanisme etika religius Ibnu Athā'illah juga bisa dilihat dari strategi pendidikan karakter. Strategi pendidikan karakter dalam pandangan Ibnu Atha'illah dibagi dalam dua tahapan, yaitu proses penanaman dan penyebaran.…”
Section: B4 Relevansi Teori Humanisme Etika Religius Ibnu Athā'illahunclassified
“…45 Sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana yang harus lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara, dan Tuhan merupakan konsistensi dalam menjalankan amanah. 46 Sehigga Maragustam menyatakan bahwa kata-kata, perilaku, dan sikap dalam menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepada dirinya, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya, dan tradisi), Negara, dan Allah Swt baik di dunia maupun akhirat 47 dan merupakan lanjutan dari spiritual keagamaan (makrifatullah) sebagai esensi dari tanggung jawab. 48 Dalam perspektif islam, tanggung jawab juga meliputi tiga bagian yaitu pertama, secara vertical, dimana bagian ini mengarah kepada hubungan seseorang dengan sesuatu yang diluar dari dirinya namun memiliki kekuatan lebih atas kehidupannya, yaitu Tuhan.…”
Section: Jurnal Pendidikan Islamunclassified
“…50 Islam memandang bahwa tanggung jawab penting adanya dan sangat ditekankan. 51 Sebagaimana pesan Rasulallah bahwasannya seluruh manusia adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawabanya. Pemimpin bagi diri, orang lain, keluarga, dan masyarakat.…”
Section: Jurnal Pendidikan Islamunclassified