2018
DOI: 10.18203/2349-3291.ijcp20180546
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Parental knowledge, attitude and practices regarding febrile convulsion

Abstract: Background: Febrile convulsion is a condition which can emotionally traumatize most parents. Inadequate knowledge regarding febrile convulsion can cause parental anxiety. This study is conducted to assess the level of parent’s knowledge, attitude and practices regarding febrile convulsion.Methods: It was a prospective questionnaire study conducted over a period of one year from January 2016 to January 2017 in Department of Paediatric of a tertiary care hospital KIMS, Bangalore. 110 children with febrile convul… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Kejadian kejang demam diperkirakan sekitar 6-15% pada anak usia antara 6 bulan sampai dengan 5 tahun, serta sekitar 30% terjadi kejang berulang. Kejadian kejang demam meningkat pada anak usia 18 bulan (Srinivasa, Anjum, Patel, S., & G., 2018). Kejadian kejang demam kompleks sekitar 30-35% dengan klasififikasi kejang fokal, durasi lebih dari 10 menit, kejang berulang dalam 24 jam (Gundapu, Bhavani, Kiran, & Kumar, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kejadian kejang demam diperkirakan sekitar 6-15% pada anak usia antara 6 bulan sampai dengan 5 tahun, serta sekitar 30% terjadi kejang berulang. Kejadian kejang demam meningkat pada anak usia 18 bulan (Srinivasa, Anjum, Patel, S., & G., 2018). Kejadian kejang demam kompleks sekitar 30-35% dengan klasififikasi kejang fokal, durasi lebih dari 10 menit, kejang berulang dalam 24 jam (Gundapu, Bhavani, Kiran, & Kumar, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sajadi dan Khosravi (2017) menunjukkan bahwa mayoritas orang tua tidak mengetahui cara penanganan kegawatdaruratan kejang demam pada anak, sehingga menimbulkan perilaku yang dapat berakibat negatif dalam penanganan anak dengan kejang demam. Perilaku tersebut antara lain memberikan minuman saat anak kejang akan meningkatkan terjadinya risiko aspirasi, memberikan kompres dingin pada anak, dan orang tua tidak mempunyai termometer di rumah (Srinivasa et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified